KONTEKS.CO.ID - Pemerintah memasang target besar dalam peta jalan kemandirian energi nasional dengan menempatkan Papua sebagai salah satu poros strategis pengembangan swasembada energi.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan, kekayaan sumber daya energi di Tanah Papua tidak boleh hanya menjadi potensi di atas kertas, melainkan harus diolah untuk memenuhi kebutuhan energi daerah sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.
Penegasan tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Papua dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua di Istana Negara, Jakarta.
Baca Juga: Pemerintah Kebut Cetak Sawah di Papua, Target Swasembada Pangan Paling Telat 3 Tahun ke Depan
Dalam pertemuan itu, Presiden menekankan pentingnya keberpihakan kebijakan energi agar manfaat produksi energi di Papua dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
“Saya kira Papua punya sumber energi yang sangat baik dan Menteri ESDM juga sudah merancang bahwa daerah-daerah Papua harus menikmati hasil daripada energi yang diproduksi di Papua,” ujar Prabowo, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden (Setpres) RI, Rabu, 17 Desember 2025.
Prabowo mengungkapkan, arah kebijakan energi nasional saat ini difokuskan pada pengembangan energi terbarukan, khususnya tenaga surya dan tenaga air, sebagai solusi nyata bagi wilayah terpencil yang selama ini bergantung pada pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari luar daerah.
Menurutnya, kemajuan teknologi membuat pembangkit listrik tenaga surya semakin ekonomis, sementara pembangkit tenaga air skala kecil dinilai cocok untuk kondisi geografis Papua yang memiliki banyak aliran sungai.
“Kalau ada tenaga surya dan tenaga air, tidak perlu kirim-kirim BBM mahal-mahal dari daerah-daerah lain,” kata dia.
Selain energi terbarukan, Kepala Negara juga mengarahkan pengembangan energi berbasis sumber daya lokal melalui pemanfaatan bahan bakar nabati.
Baca Juga: Prabowo Tanda Tangani PP Kenaikan Upah Minimum, Ini Formulasinya
Strategi tersebut, kata Prabowo, menjadi bagian dari agenda jangka menengah pemerintah untuk mewujudkan swasembada energi dan pangan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Prabowo menekankan bahwa kemandirian energi memiliki dampak langsung terhadap kesehatan fiskal negara.
Artikel Terkait
Dituding Jadi Biang Kerok Banjir Sumatera, Prabowo Sebut Sawit Karunia 'Energi' dari Yang Maha Kuasa
Energi Panas Bumi untuk Pendinginan Gedung, UGM Bikin Terobosan
Prabowo Tanda Tangani PP Kenaikan Upah Minimum, Ini Formulasinya
Pemerintah Kebut Cetak Sawah di Papua, Target Swasembada Pangan Paling Telat 3 Tahun ke Depan
BPK Bongkar Dana Energi Rp399 Triliun Libatkan Pertamina, Subsidi LPG Jadi Beban Terbesar