• Minggu, 21 Desember 2025

119,5 Juta Orang Diprediksi Bergerak saat Libur Nataru, Menhub Ingatkan Ancaman Macet dan Cuaca Ekstrem

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 05:37 WIB
Menhub ingatkan potensi macet parah dan cuaca ekstrem saat libur Nataru (Foto: Instagram/@oppal_id)
Menhub ingatkan potensi macet parah dan cuaca ekstrem saat libur Nataru (Foto: Instagram/@oppal_id)

Dari sisi moda transportasi, kecenderungan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi masih menjadi tantangan utama pengelolaan arus lalu lintas selama libur akhir tahun. Dominasi mobil pribadi diperkirakan meningkatkan beban jalan tol dan jalur arteri nasional.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pemerintah menyiapkan armada lintas moda dalam jumlah besar, mulai dari darat hingga udara.

“Untuk transportasi darat kami menyiapkan 31.433 bis, transportasi laut 711 kapal, transportasi kereta api 2.670 kereta api, transportasi udara 368 pesawat, transportasi penyeberangan 253 kapal penyeberangan,” tutur Menhub.

Selain kesiapan armada, pemerintah juga menggulirkan stimulus sektor transportasi berupa diskon tarif dan tiket.

Kebijakan ini diharapkan mampu mengendalikan distribusi perjalanan sekaligus meringankan beban biaya masyarakat.

Baca Juga: Para Sopir Truk Ekspedisi Merapat! Menhub Dudy Hapus Keberadaan Jembatan Timbang

“Stimulus untuk diskon tarif tol sebesar 20 persen pada 26 ruas jalan tol, yaitu pada tanggal 22, 23, dan 31 Desember. Sedangkan untuk tahun 2024 kemarin hanya diberikan sebesar 10 persen untuk 12 ruas jalan tol,” jelasnya.

Tak hanya jalan tol, insentif juga diberikan pada sektor penerbangan yang selama ini menjadi sorotan publik karena harga tiket yang fluktuatif.

“Stimulus angkutan udara berupa diskon tiket sebesar 13 hingga 14 persen untuk periode perjalanan 22 Desember hingga 10 Januari 2026,” lanjut Menhub.

Di sisi lain, pemerintah mengakui terdapat dua tantangan utama yang membayangi pelaksanaan angkutan Nataru tahun ini.

Baca Juga: Heboh Tiket ke Aceh Tembus Rp8 Juta saat Banjir, Ini Klarifikasi Menhub dan Susi Air

Selain lonjakan jumlah penumpang, faktor cuaca ekstrem dinilai berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan lintas moda.

“Terdapat dua isu strategis pada angkutan Nataru 2025-2026, yaitu potensi lonjakan penumpang yang akan menimbulkan kemacetan dan penumpukan pada simpul transportasi dan risiko cuaca ekstrem yang menurut BMKG terdapat potensi curah hujan yang tinggi pada bulan Desember hingga Januari 2026,” bebernya.

Dengan proyeksi mobilitas yang melonjak dan risiko cuaca yang meningkat, pemerintah menegaskan koordinasi lintas kementerian, BUMN, dan pemerintah daerah menjadi kunci agar pergerakan masyarakat selama Nataru tetap aman, lancar, dan terkendali.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X