• Minggu, 21 Desember 2025

Tolak Bantuan Asing untuk Bencana Sumatra, Prabowo Yakin Negara Bisa Mandiri: Hanya Bisa Dilakukan Negara Kuat!

Photo Author
- Selasa, 16 Desember 2025 | 04:41 WIB
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta (Foto: BPMI Setpres RI)
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 15 Desember 2025.

Sidang tersebut digelar menjelang penutupan tahun 2025 untuk membahas berbagai agenda strategis nasional, dengan penanganan bencana alam di sejumlah daerah sebagai salah satu fokus utama.

Dalam pengantarnya, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah terus memprioritaskan penanganan dampak banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah, khususnya di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Baca Juga: Prabowo Pimpin Ratas di Hambalang Kelar Tinjau Pengungsi Korban Banjir, Bahas Apa?

Ia menyampaikan harapan agar masyarakat terdampak segera pulih dan proses pemulihan dapat dipercepat.

“Kita berdoa saudara-saudara kita segera bisa pulih dan kita bekerja keras untuk memulihkan keadaan sehingga rekonstruksi dan rehabilitasi bisa segera dimulai,” ujar Presiden, mengutip laman Setpres RI.

Prabowo menilai, bencana alam yang terjadi merupakan konsekuensi dari perubahan iklim global yang semakin nyata, sehingga membutuhkan kesiapsiagaan dan respons cepat dari seluruh jajaran pemerintah.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk turun langsung memantau perkembangan di lapangan.

“Ke Aceh saya sudah tiga kali, ke Sumatra Utara dua kali, ke Sumatra Barat baru satu kali, rencananya saya akan segera ke sana lagi, saya merencanakan minimal seminggu sekali akan saya lihat daerah itu untuk memantau perkembangan,” bebernya.

Baca Juga: Korban Bencana Sumatera Terancam Mati Kelaparan, Prabowo Harus Segera Tetapkan Bencana Nasional

Dalam sidang tersebut, Kepala Negara mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan bencana, mulai dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, kementerian dan lembaga terkait, BUMN, hingga relawan.

Ia menegaskan bahwa situasi darurat bukanlah ruang untuk saling menyalahkan.

“Ini bukan saat untuk kita cari kesalahan, ini untuk kita bekerja keras, bahu-membahu mengatasi masalah di lapangan,” tegas Presiden.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X