Forbes Rilis Orang Terkaya RI 2025: Hartono Bersaudara Masih Juara, Prajogo dan DCII Ngebut

KONTEKS.CO.ID - Majalah Forbes resmi merilis daftar terbaru orang terkaya di Indonesia pada penghujung 2025.

Hasilnya, peta konglomerasi Tanah Air masih dikuasai nama-nama lama, tapi dengan kejutan dari para pemain baru yang hartanya melesat berkat saham.

Di posisi puncak, Heru Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pemilik Grup Djarum dan pengendali PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih kokoh sebagai orang terkaya di Indonesia.

Total kekayaan keduanya tercatat USD43,8 miliar atau setara Rp730 triliun. Meski begitu, angka ini turun dibanding tahun lalu seiring koreksi harga saham BBCA sepanjang 2025.

Baca Juga: Zulfa Mustofa Gaspol Safari NU ke Jawa Barat, Konsolidasi Ditegaskan di Tengah Dinamika Internal

Saham Moncer, Harta Ikut Ngebut

Di urutan kedua, Prajogo Pangestu tampil agresif dengan kekayaan USD39,8 miliar atau sekitar Rp664 triliun.

Lonjakan ini didorong performa saham grup usahanya yang lagi on fire. IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) bahkan mencetak rekor oversubscribe tertinggi di BEI. Saham CDIA meroket hingga 865 persen sejak debut.

Sementara itu, posisi ketiga ditempati Keluarga Widjaja (Grup Sinarmas) dengan kekayaan USD28,3 miliar.

Kenaikan signifikan ini dipicu oleh performa PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang resmi masuk indeks MSCI dan melesat hampir 200 persen.

Baca Juga: Viral Pedagang Mie Babi Pakai Atribut Muslim di Bandung, Satpol PP Turun Tangan dan Beri Teguran

Pendatang Baru Bikin Geger

Tahun ini juga ditandai masuknya tiga nama baru ke daftar 10 besar. Toto Sugiri dan Mariana Budiman dari DCI Indonesia (DCII) jadi sorotan utama.

Saham DCII melonjak lebih dari 480 persen, mendorong kekayaan Toto ke USD11,2 miliar dan Mariana ke USD8,2 miliar. Dari sektor manufaktur, Keluarga Tanoko (Avian Brands) juga ikut meramaikan daftar elite ini.

Forbes mencatat, total kekayaan 50 orang terkaya Indonesia kini tembus USD306 miliar atau sekitar Rp5.095 triliun, rekor baru yang menegaskan satu hal yaitu di 2025, saham masih jadi mesin utama pencetak cuan kelas sultan.

Baca Juga: Curhat Alwi Farhan Tembus Final SEA Games 2025 Usai Duel Tiga Gim, Akui Sempat Ragu tapi Berhasil Bangkit