Pada sisi lain, pengerjaan penimbunan dan pemasangan bailey juga dilakukan di ruas Blangkejeren–Aceh Tenggara serta jalur menuju Kutacane. Seluruh ruas ini diproyeksikan fungsional secara bertahap pada 28–30 Desember 2025.
Baca Juga: Pemerintah Keberatan Putusan PTUN soal Somasi Hotel Sultan: Bakal Banding!
Pemulihan Infrastruktur dan Pemulihan Hidup Warga
Tak hanya soal konektivitas, Kementerian PU melalui Ditjen Cipta Karya memperkuat dukungan layanan dasar di pos-pos pengungsian Aceh Tamiang.
Dukungan itu mencakup 30 personel, 3 mobil tangki air, 10 hidran umum, 6 toilet portabel, 3 septic tank, dan 15 tandon air.
Dody menambahkan bahwa fokus besar saat ini tertuju pada Lintas Tengah Aceh, yang mengalami kerusakan terparah.
Baca Juga: Pemerintah Keberatan Putusan PTUN soal Somasi Hotel Sultan: Bakal Banding!
“Kementerian PU saat ini tengah fokus pada penanganan Lintas Tengah Aceh karena terdapat 13 jembatan putus pada seluruh akses menuju Takengon,” tegasnya.
Dengan percepatan yang sedang berlangsung, pemerintah berharap pemulihan infrastruktur bukan hanya memulihkan aktivitas warga, tapi juga menghidupkan kembali ekonomi Aceh yang ikut terpukul akibat bencana besar ini.***
Artikel Terkait
Banjir Sumatera Bukan Semata Faktor Alam, Eks Penyidik KPK: Korporasi Terlibat, Penegak Hukum Diam
Prabowo Teleponan dengan Putra Mahkota MBS, Bahas Kampung Haji hingga Banjir Sumatera
DPR Desak Menhut Umumkan 12 Perusahaan Perusak Hutan Biang Kerok Banjir Sumatera: Ini Persoalan Besar Menyangkut Nyawa!
Bivitri Susanti Kritik Langkah Prabowo Tangani Banjir Sumatera: Dinilai Performatif dan Minim Instruksi Tegas
Disindir Pejabat Tak Bikin Surut: Ferry Irwandi Tetap Kirim 15 Ton Bantuan Baru untuk Korban Banjir Sumatera