Karena itu, persoalan internal menurutnya tak bisa diselesaikan sepihak. Ia menilai jalur terbaik untuk menuntaskan dinamika internal PBNU adalah dengan menggelar Muktamar, forum tertinggi pengambil keputusan.
“Enggak ada jalan keluar selain bersama-sama. Mari bermuktamar bersama. Supaya selesai muktamar, selesai semua,” tutur Gus Yahya.
Seruan Kolektif: Selesaikan Masalah Lewat Proses Konstitusional
Di tengah dinamika yang mencuat belakangan ini, Gus Yahya mengakui bahwa perbedaan adalah hal wajar dalam organisasi sebesar PBNU. Namun ia percaya semua pihak bisa duduk bersama selama prosesnya mengikuti aturan organisasi.
Baca Juga: 80 Ton Bantuan Aceh Diduga Hilang, Muzakir Manaf: Cek Fakta Dulu, Pastikan Tepat Sasaran
"Masalah pasti ada. Mari kita selesaikan masalah-masalah itu. Yang belum bisa diselesaikan sebelum Muktamar, ya selesaikan di Muktamar saja. Bisa, bisa kita selesaikan,” ujarnya optimistis.
Dengan pernyataan ini, Gus Yahya menegaskan kembali bahwa NU hanya akan maju jika warganya setia pada prinsip musyawarah, tata kelola yang tertib, dan penyelesaian masalah secara kolektif.***
Artikel Terkait
Gus Yahya Tegaskan Masih Ketum PBNU, Siap Tempuh Jalur Hukum jika Islah Ditolak
Gus Ipul Dicopot dari Sekjen PBNU, Gus Yahya: 80 SK Tertahan, Beliau Nggak Sempat Tengok Kantor
PBNU Siap Gelar Pleno 9-10 Desember 2025 untuk Tentukan Pj Ketum Definitif Usai Gus Yahya Dicopot
Langkah Islah NU Menguat: Gus Yahya Sambangi Tebuireng, Tegaskan Siap Taat Arahan Kiai Sepuh Demi Perdamaian
Gantikan Gus Yahya, KH Zulfa Mustofa Resmi Ditunjuk sebagai Pj Ketum PBNU hingga Muktamar 2026