• Minggu, 21 Desember 2025

BMKG Peringatkan Hujan Lebat Berpontensi Mengguyur Sejumlah Daerah Imbas Bibit Siklon Tropis 91S, Waspada!

Photo Author
- Kamis, 11 Desember 2025 | 11:37 WIB
BMKG prediksi hujan lebat akan mengguyur sejumlah daerah imbas Bibit Siklon Tropis 91S (Foto: Unsplash)
BMKG prediksi hujan lebat akan mengguyur sejumlah daerah imbas Bibit Siklon Tropis 91S (Foto: Unsplash)


KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, Bibit Siklon Tropis 91S kini sedang terpantau aktif di Samudra Hindia sebelah barat Provinsi Lampung.

Untuk itu, BMKG mengingatkan agar waspada adanya potensi curah hujan meningkat dalam beberapa hari ke depan.

BMKG pun memperingatkan dalam 24 jam ke depan, Bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan bergerak mendekati daratan Sumatra.

Baca Juga: Tok, Kemenkes Masukan Zat Etomidate pada Vape sebagai Narkotika Golongan II, Kini Penggunanya Bisa Ditangkap!

Selanjutnya, pada 36 hingga 72 jam ke depan, diprediksi akan berbelok arah menuju barat daya menjauhi Sumatra.

"Perlu diwaspadai intensitas hujan pada tanggal 11, 12, dan 16 Desember akibat pengaruh dari Bibit Siklon Tropis 91S," ujar Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani dalam keterangannya, mengutip Kamis 11 Desember 2025.

"Tapi, mohon tetap tenang, waspada, dan menjaga kesiapsiagaan karena potensi bibit siklon ini tumbuh menjadi siklon tropis ke daratan dalam kategori rendah," imbuhnya.

Terkait hal itu, sejumlah daerah di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat imbas Bibit Siklon Tropis 91S.

Analisis terkini BMKG, Bibit Siklon Tropis 91S terbentuk pada 7 Desember pukul 07.00 WIB di wilayah Samudra Hindia barat daya Lampung.

Baca Juga: Mobil Pengangkut MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Ini Kata Kepala BGN

Kemudian, pusat sirkulasi Bibit Siklon Tropis 91S terdeteksi di sekitar 4.9°LS 96.1°BT dan masih berada di dalam Area of Responsibility (AoR) TCWC Jakarta, pada Rabu 10 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.

Sementara, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem tekanan rendah ini sekitar 20 knot atau 37 km/jam terpantau di sebelah utara sistem, dengan tekanan minimum sekitar 1008 hPa.

Berdasarkan pengamatan citra satelit, awan konvektif terpantau cenderung persisten dengan kecenderungan sedikit meningkat.

Meski demikian, sebaran awan disebut masih bersifat sporadis dan meluas ke utara sistem serta belum membentuk area deep convection yang simetris dan melingkari pusat sirkulasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X