“BMKG Pusat bersama BMKG Provinsi telah melakukan koordinasi dengan BNPB dan BPBD di wilayah terdampak untuk memastikan langkah mitigasi berjalan optimal sesuai kondisi potensi cuaca yang dipengaruhi oleh keberadaan 91S,” kata Guswanto.
Baca Juga: Nova Arianto Gelar Seleksi Timnas Indonesia U-20 Cari Talenta Baru
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengimbau masyarakat terutama di wilayah pesisir barat-selatan Sumatra hingga wilayah Banten, untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Untuk sektor pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diimbau untuk menyesuaikan kegiatan operasionalnya berdasarkan peringatan gelombang tinggi yang berlaku.
Pun, pemerintah daerah melalui BPBD diminta memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan gangguan cuaca lainnya.
Kolaborasi lintas sektoral yang solid, adalah kunci utama untuk menciptakan keharmonisan antara sistem peringatan dini (early warning) dan tindakan dini (early action). ***
Artikel Terkait
Gempa Magnitudo 7,0 Hantam Alaska: Apa Dampaknya bagi Indonesia? Berikut Analisis Lengkap BMKG
Cuaca Jabodetabek 8 Desember 2025: BMKG Warning Hujan Lebat dan Petir, Ini Wilayah Paling Rawan
Desember 2025–Februari 2026: Cuaca Indonesia Masuk Mode Hardcore, BMKG Ingatkan Potensi Ekstrem
Dua Bibit Siklon Sekaligus Terdeteksi Dekati Indonesia, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
BMKG Sebut Beberapa Fenomena Atmosfer Aktif Periode Nataru Picu Potensi Intensitas Curah Hujan