• Minggu, 21 Desember 2025

Bayi Panda 'Rio' Lahir di Indonesia, Simbol Baru Persahabatan Jakarta-Beijing

Photo Author
- Jumat, 5 Desember 2025 | 04:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto tunjukkan foto bayi panda ke Ketua MPR China, Wang Huning (Foto: BPMI Setpres RI)
Presiden Prabowo Subianto tunjukkan foto bayi panda ke Ketua MPR China, Wang Huning (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Indonesia mencatat tonggak penting dalam upaya konservasi satwa langka setelah seekor bayi panda lahir pada Rabu, 27 November 2025 pukul 17.31 WIB.

Kelahiran yang berlangsung dalam pengawasan intensif tersebut memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara penerima kepercayaan dalam program konservasi panda internasional.

Pada usia lima hari, bayi panda itu tercatat memiliki berat 228 gram. Tim medis memperkirakan jenis kelaminnya jantan, meski penetapan resmi baru dapat dilakukan dalam beberapa minggu mendatang setelah pemeriksaan lanjutan.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan RI, China Sukses Hijaukan Gurun di saat Sumatra Dibenamkan Banjir Bandang

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto kemudian memberikan nama resmi Satrio Wiratama alias Rio, nama yang dimaknai sebagai pejuang yang mulia, berani, dan berbudi luhur.

Pemberian nama ini sekaligus menjadi simbol harapan agar kelahiran Rio mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian alam serta merawat hubungan persahabatan dengan negara mitra.

Momen kelahiran tersebut beriringan dengan agenda diplomatik tingkat tinggi. Pada Kamis, 4 Desember 2025, Presiden Prabowo menerima Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) China, Wang Huning di Istana Merdeka, Jakarta.

Usai pertemuan tete-a-tete, kepala negara bahkan memperlihatkan foto bayi panda Rio kepada tamunya, menandai kedekatan kedua negara dalam kerja sama konservasi.

Baca Juga: Ketua MPR China Wang Huning Temui Prabowo di Istana Hari Ini, Ada Apa?

Rio merupakan keturunan pasangan panda raksasa Hu Chun dan Cai Tao, dua panda yang dihadiahkan Presiden China, Xi Jinping kepada Indonesia pada 2017 melalui mekanisme diplomasi antarkepala negara.

Hingga kini, hanya sekitar 20 negara di dunia yang menerima panda melalui jalur tersebut, menempatkan Indonesia dalam kelompok terbatas mitra konservasi global.

Menurut laporan tim konservasi, kelahiran Rio merupakan hasil reproduksi alami yang berlangsung sejak Agustus 2025. Prosesnya diawasi ketat melalui pemantauan hormon, analisis urin, serta observasi perkembangan perilaku induk.

Selain memperkuat hubungan IndonesiaChina, kelahiran Rio diharapkan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya pelestarian satwa langka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X