KONTEKS.CO.ID – BMKG bersama BNPB menyiapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di tiga bandara utama untuk mendukung percepatan penanganan darurat dan distribusi logistik selama periode cuaca ekstrem akhir tahun.
Operasi direncanakan berlangsung di Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Kualanamu (Sumut), dan Bandara Minangkabau di (Sumbar).
OMC dilakukan untuk mengalihkan atau menurunkan intensitas hujan di wilayah rawan bencana melalui penyemaian NaCl atau Calcium Oxide.
Baca Juga: BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem Jelang Puncak Nataru, Jangan Diremehkan
“Operasi hanya bisa dilakukan bila gubernur menetapkan status siaga darurat, karena biaya dan risikonya sangat besar,” kata Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, Senin 1 Desember 2025.
Faisal menambahkan BMKG telah mengirimkan peringatan dini secara berulang terkait potensi siklon.
Termasuk saat Siklon Senyar yang sebelumnya menyebabkan hujan ekstrem lebih dari 380 mm per hari dan kerusakan luas di Aceh.
Baca Juga: Tim Gabungan Bersihkan Longsor Jalur Darat Bener Meriah
Ia meminta pemerintah daerah segera menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda untuk menyiapkan langkah mitigasi.
BMKG juga membuka posko nasional di berbagai pelabuhan dan bandara serta menyiagakan teknologi pendukung seperti radar cuaca, aplikasi DWT untuk pemantauan jalan, dan InaWIS untuk informasi kelautan.
Pemerintah pusat mengingatkan rangkaian bencana besar di Cilacap, Banjarnegara, Aceh, Sumut, dan Sumbar menjadi peringatan bahwa ancaman dapat muncul cepat dan tidak terduga.
Baca Juga: Rafale F4 Prancis Hadir, Indonesia Negara dengan Pesawat Tempur Campuran Paling Beragam di Dunia
Faisal menegaskan kembali pentingnya aksi cepat berbasis peringatan dini. “Early warning harus menjadi early action untuk menuju zero victim,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Misi Tanggap Darurat Pasca-Bencana Hidrometeorologi, BMKG Terus Menerus Gelar OMC di Pulau Sumatra
BMKG Ungkap Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang 1-2 Desember 2025, Simak Daerahnya
Hujan Ekstrem Satu Bulan Turun dalam Sehari: BMKG Sebut Tanah Tak Mampu Menahan Limpasan Air di Sumatera
Pagi Buta Maluku Dihantam Gempa Mengejutkan, BMKG Sebut Berpusat di Laut Dalam