• Senin, 22 Desember 2025

Hujan Ekstrem Satu Bulan Turun dalam Sehari: BMKG Sebut Tanah Tak Mampu Menahan Limpasan Air di Sumatera

Photo Author
- Senin, 1 Desember 2025 | 17:07 WIB
Banjir membawa kayu gelondongan diduga dari pembalakan liar di Sumatera. (KONTEKS.CO.ID/Ist)
Banjir membawa kayu gelondongan diduga dari pembalakan liar di Sumatera. (KONTEKS.CO.ID/Ist)

 

KONTEKS.CO.ID - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera dipicu oleh hujan ekstrem yang terjadi pada 25–27 November 2025. 

Hujan dengan intensitas tinggi tersebut disebabkan oleh kemunculan fenomena siklon tropis senyar yang terbentuk di sekitar Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Faisal mengatakan curah hujan dalam periode itu mencapai tingkat yang sangat ekstrem. Dia menggambarkan kalau awan yang terbentuk sudah sangat hitam warnanya.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM 1 Desember: Pertamax Rp12,7 Ribu, Solar Ikut Terkerek, Pertalite Tetap Rp10 Ribu

"Tertangkap curah hujan pada 25 November, 26 November, hingga 27 November itu sampai hitam warnanya, itu sangat ekstrem," ujarnya dalam rapat Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.  

Ia menambahkan bahwa volume hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir tersebut bahkan telah menyamai curah hujan bulanan. 

"Bahkan tertinggi ada yang 411 mm per hari di Kabupaten Bireuen. Ini bahkan lebih tinggi dari hujan bulanan di sana, mungkin 1,5 bulan ya. Jadi ini tumpah dalam satu hari dan bayangkan itu terjadi selama tiga hari," jelasnya.

Baca Juga: Dilantik Pramono Anung, Uus Kuswanto Resmi Jabat Sekda DKI Gantikan Marullah Matali

Menurutnya, kondisi tanah di wilayah terdampak tidak mampu menyerap air dalam jumlah sebesar itu, sehingga memicu bencana hidrometeorologi yang luas.*** 

 

"Nah ini yang menyebabkan bencana hidrometeorologi memang sangat masif terjadi karena tanah kemudian tidak mampu atau lahan tidak mampu dalam menahan tumpahan air hujan yang demikian banyak hingga terjadilah banjir bandang, longsor, dan banjir ya," kata Faisal.

 

Dalam forum tersebut, BMKG bersama BNPB, Basarnas, dan Kementerian Dalam Negeri juga membahas perlunya langkah antisipasi yang lebih kuat terhadap potensi siklon tropis ke depan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X