Dr Siste menegaskan AI harus dimanfaatkan secara bijak sebagai pendukung, bukan pengganti tenaga profesional. Pendampingan orang tua dibutuhkan agar penggunaan teknologi ini tidak menggeser komunikasi di rumah.
“AI bagus jika digunakan bersama-sama oleh keluarga. Orang tua wajib mengerti dulu, kemudian mengajak anaknya berinteraksi bersama,” sarannya. ***
Artikel Terkait
Kondisi Finansial Terbatas, Nunung Akui Punya Masalah Kesehatan Mental
Mengenal Abu Zayd Al-Balkhi, Psikolog Muslim Abad ke-9 dan Pelopor Kesehatan Mental
Buka Pelatihan Terapi USEFT Bagi Ditreskrimsus dan Bhayangkari, Kapolda NTT: Jaga Kesehatan Mental, Kuatkan Ketahanan Emosi
Tren Digital Detox: Kunci Menjaga Kesehatan Mental di Era Serba Online
Cara Menjaga Kesehatan Mental di Era ‘Smart Technology’ yang Semakin Menguasai Hidup