• Minggu, 21 Desember 2025

Wow! BPI Danantara Ajukan Dua Bidang Tanah di Mekkah untuk Proyek Kampung Haji Indonesia

Photo Author
- Sabtu, 29 November 2025 | 07:31 WIB
Kantor Danantara (Tangkapan Layar Youtube)
Kantor Danantara (Tangkapan Layar Youtube)

KONTEKS.CO.ID - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengambil langkah konkret dalam mewujudkan proyek Kampung Haji di Arab Saudi.

Pihak Danantara telah resmi mengajukan penawaran terhadap dua bidang lahan strategis di kota suci Mekkah.

Managing Director Treasury Danantara, Ali Setiawan, mengonfirmasi bahwa saat ini proses tender sedang berlangsung dan diikuti oleh sekitar 90 perusahaan dari berbagai negara.

Danantara tengah menunggu keputusan final dari otoritas Arab Saudi terkait pemenang tender lahan tersebut.

"Kita semua berdoa aja nih supaya Indonesia bisa at least dapat lah satu. Tapi memang kita mencoba untuk membangun sesuatu untuk rakyat Indonesia karena memang kita kan sebagai negara istilahnya dengan jumlah yang paling banyak ya haji dan umroh ke Mekkah," ungkap Ali dalam media briefing di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat 28 November 2025 kemarin.

Baca Juga: Miris Lihat Siswa Bertaruh Nyawa ke Sekolah, Prabowo Bentuk Satgas Darurat Bangun 300 Ribu Jembatan

Ali menjelaskan bahwa dua lokasi yang dibidik memiliki posisi yang sangat strategis karena terintegrasi dengan rencana besar pembangunan infrastruktur pemerintah Arab Saudi.

Integrasi ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi jemaah haji maupun umrah asal Indonesia di masa mendatang.

"Jadi sangat strategis, ini sangat membantu jamaah haji ataupun umrah, terlebih lokasinya strategis karena di sekitarnya itu banyak sudah direncanakan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah Saudi," tambahnya.

Sementara itu, Managing Director Stakeholders Management BPI Danantara, Rohan Hafas, memberikan detail mengenai mekanisme tender yang unik.

Baca Juga: Sumatera-Aceh Berduka, Irman Gusman Desak Pemerintah Tetapkan Bencana Nasional: Setiap Jam Sangat Berarti!

Pemenang tender tidak ditentukan berdasarkan harga penawaran tertinggi, melainkan berdasarkan kualitas konsep pengembangan yang diajukan.

Harga tanah sendiri sudah dipatok tetap (fixed price) oleh pemerintah Arab Saudi, sehingga peserta tidak bisa melakukan negosiasi harga.

"Karena bidding ini tidak bersifat angka. Angkanya sudah ditentukan untuk semua peserta bidding sama, harganya X. Jadi peserta bidding melakukan bidding untuk konsep. Pemenangnya adalah yang memberikan konsep terbaik di lot itu," jelas Rohan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X