• Minggu, 21 Desember 2025

Mensesneg Ingatkan APBN 2026 Jangan Asal Serap: Setiap Rupiah yang Dikeluarkan Harus Tepat Sasaran!

Photo Author
- Selasa, 25 November 2025 | 20:51 WIB
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi (Foto: setneg.go.id)
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi (Foto: setneg.go.id)

KONTEKS.CO.ID - Tuntutan agar anggaran negara benar-benar dirasakan rakyat kembali mengemuka menjelang penyusunan APBN 2026.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi meminta seluruh kementerian/lembaga (K/L) mengevaluasi program yang menyerap anggaran besar namun minim manfaat, dan mengalihkan alokasinya kepada sektor yang berdampak langsung bagi publik.

Instruksi tersebut disampaikan Prasetyo saat memberikan pengarahan pelaksanaan APBN 2026 kepada para sekretaris jenderal, sekretaris kementerian, dan sekretaris utama dari seluruh K/L di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 25 November 2025.

Baca Juga: Istana Respons Putusan MK, Prasetyo Hadi Minta Polisi Aktif Mundur dari Jabatan Sipil

"Kami mohon kesediaannya untuk memperbaiki penganggaran di setiap K/L-nya masing-masing untuk kegiatan-kegiatan yang memang berdampak dan produktif," ujar Mensesneg, mengutip laman Kemensetneg RI, Selasa, 25 November 2025.

Efisiensi Harus Berlanjut

Prasetyo menegaskan, efisiensi dan realokasi anggaran yang sudah berjalan pada tahun sebelumnya tidak boleh berhenti.

Ia menyebut perubahan struktur APBN di era Presiden Prabowo Subianto sudah berada di jalur yang tepat, namun masih jauh dari tuntas.

"Sesuai dengan petunjuk Bapak Presiden, tahun lalu kita sudah berhasil melakukan perubahan yang sangat mendasar terhadap postur APBN kita. Tetapi kita tidak boleh berpuas diri karena apa yang kita lakukan tahun yang lalu tentu harus dilanjutkan dan diperbaiki untuk tahun 2026 yang akan datang," kata Mensesneg.

Target Renovasi Sekolah Naik Hampir Empat Kali Lipat

Prasetyo kemudian menyoroti program revitalisasi sekolah sebagai salah satu fokus utama pemerintah.

Ia menilai percepatan wajib dilakukan karena skala permasalahan pendidikan di Indonesia masih sangat besar.

Ia memaparkan bahwa pada 2025 perbaikan hanya menyentuh sekitar 16 ribu sekolah—angka yang dinilai belum sebanding dengan kebutuhan nasional yang mencapai lebih dari 330 ribu sekolah.

Baca Juga: Istana Respons Putusan MK, Prasetyo Hadi Minta Polisi Aktif Mundur dari Jabatan Sipil

"Kalau setiap tahun kita hanya mampu memperbaiki sekolah-sekolah kita di kisaran 16 ribu ini butuh berapa puluh tahun untuk bisa menyelesaikan 330 ribu sekolah? Oleh karena itulah, beliau (Presiden Prabowo) memberikan petunjuk, tahun 2026 beliau menghendaki setidak-tidaknya kita harus bisa melakukan perbaikan di kurang lebih 60 ribu sekolah sehingga diharapkan dalam masa lima tahun itu seluruh sekolah itu sudah diperbaiki," ujar Mensesneg.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X