• Minggu, 21 Desember 2025

Gubernur Sumut Bobby Nasution Janji Rekomendasikan Penutupan PT TPL, Dampak dan Solusi Tenaga Kerja Diperhitungkan

Photo Author
- Selasa, 25 November 2025 | 10:10 WIB
Bobby Nasution, mengeluarkan surat rekomendasi untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL). (Instagram @bobbynst)
Bobby Nasution, mengeluarkan surat rekomendasi untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL). (Instagram @bobbynst)

 

KONTEKS.CO.ID - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menegaskan akan mengeluarkan surat rekomendasi untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Pernyataan ini disampaikan usai rapat dengan pemuka agama dan perwakilan masyarakat adat.

Termasuk Ephorus HKBP Victor Tinambunan, Gerakan Oikumenis Keadilan Ekologis, dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tano Batak, pada Senin 24 November 2025.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari aksi ribuan warga yang menuntut penutupan TPL pada 10 November lalu.

"Hari ini kami membahas langkah bersama pemerintah dengan satu agenda yaitu penutupan TPL," ujar Hengky Manalu mewakili Aman Tano Batak.

Baca Juga: KPK Tahan 3 Tersangka Baru Korupsi RSUD Kolaka Timur, Uang Komitmen Diduga Mengalir hingga Rp3,7 Miliar

Rekomendasi, Bukan Penutupan Langsung

Bobby menegaskan, pemerintah provinsi hanya memiliki wewenang memberikan rekomendasi ke pemerintah pusat.

"Surat rekomendasi akan saya teken dalam satu minggu ke depan," kata Bobby.

Ia menambahkan, keputusan penutupan sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat, dan proses ini harus mempertimbangkan berbagai aspek termasuk tenaga kerja dan dampak sosial.

Gubernur juga mengingatkan agar sementara waktu TPL menghentikan aktivitas penanaman di wilayah konflik. "TPL jangan nanam dulu, supaya konflik tidak meluas," tegas Bobby.

Baca Juga: Pemerintah Turun Tangan Atasi Sengketa Lahan GMTD–Hadji Kalla, ATR BPN Audit Legalitas untuk Putuskan Pemilik Sah

Tuntutan Warga dan Penolakan Pernyataan Awal

Sebelumnya, ribuan warga dari Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, dan Tapanuli Selatan melakukan konvoi menuju Kantor Gubernur di Medan.

Massa, yang terdiri dari pendeta, ulama, mahasiswa, dan aktivis lingkungan, menuntut penutupan TPL karena dugadsan perusakan permukiman dan hutan adat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X