• Senin, 22 Desember 2025

Ibu Hamil dan Bayi Meninggal karena Ditolak 4 RS di Papua, Presiden Prabowo Langsung Beri Perintah Tegas

Photo Author
- Selasa, 25 November 2025 | 10:41 WIB
Presiden Prabowo Subianto soal ibu hamil dan bayi meninggal karena ditolak RS di Papua  (Foto: BPMI Setpres RI)
Presiden Prabowo Subianto soal ibu hamil dan bayi meninggal karena ditolak RS di Papua (Foto: BPMI Setpres RI)

Tito juga meminta Gubernur Papua Mathius D Fakhiri memberikan bantuan kepada Irene.

"Saya sudah sampaikan, saya sudah komunikasi dengan Gubernur. Saya minta Gubernur, begitu saya dapat informasi, Gubernur Pak Mathius Fakhiri sesegera mungkin ke rumah korban, keluarga korban, semua dibantu," ujarnya.

Sebelumnya, Irene Sokoy dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia setelah diduga terlambat mendapatkan penanganan medis dari 4 RS di Kabupaten dan Kota Jayapura, Papua.

Menurut Kepala Kampung Hobong, Abraham Kabey, warganya yang tengah hamil anak ketiga itu mulai merasakan kontraksi di Kensio, Kampung Hobong, pada Minggu 16 November 2025 siang.

Baca Juga: Upaya Kasasi Mario Dandy Kandas di MA, Vonis Kasus Pencabulan: Hukuman 6 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar 

Lalu pihak keluarga membawa Irene menaiki speedboat ke RSUD Yowari, Kabupaten Jayapura.

"Selama di RSUD Yowari, keluarga melihat kondisi Irene kian memburuk dan ia mengalami sesak napas. Bahkan bayi dalam kandungan tidak kunjung lahir karena kondisi tubuhnya yang terlalu besar," kata Abraham, Minggu 23 November 2025.

Menjelang dini hari, keluarga memutuskan meminta rujukan. Tapi proses pembuatan surat rujukan dianggap lambat dan bertele-tele. Di samping itu, ambulans yang mau membawa korban baru tiba di RSUD Yowari pukul 01.22 WIT.

"Keluarga menyayangkan tak ada tindakan medis dengan alasan dokter sedang tidak berada di tempat. Kami keluarga sempat ribut karena pelayanannya sangat lama, hampir jam 12.00 malam, surat (rujukan) belum juga dibuat," ujar Abraham yang juga mertua Irene.

Dikatakannya, surat rujukan pertama mengarahkan keluarga ke Rumah Sakit Dian Harapan Waena, Kota Jayapura. Tetapi di sana pihaknya mengaku ditolak dan Irena hanya diberikan ruangan yang gelap dan panas.

Baca Juga: Propam Periksa Dua Polisi Imbas Ayah Tiri Alvaro Kiano Bunuh Diri di Ruang Konseling Polres Jaksel

"Rujukan yang RSUD Yowari berikan tanpa adanya koordinasi. Seandainya sebelumnya sudah ada koordinasi, tidak mungkin kami dibuat seperti ini, tanpa ada tindakan medis," keluhnya.

Kemudian Irene dibawa ke RSUD Abepura. Sayangnya pihak rumah sakit juga tak memberikan pelayanan hingga keluarga sempat terlibat keributan dengan perawat di RS milik pemda setempat.

"(Manajemen) RS Abepura justru lebih parah. Macam tidak ada tanggapan sampai sempat ada keributan antara keluarga dengan perawat yang bertugas (piket) saat itu, karena tidak ada dokter," papar Abraham.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X