“Ya, keluarga kaget, nggak menyangka (pelaku) bisa sampai begitu,” ujar Budi Hermanto kepada wartawan, Jumat 21 November 2025.
Ayah pelaku, sempat menyimpang bahan peledak yang dibeli pelaku. Kepada keluarga, dia mengaku bahan itu untuk kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
"Ke keluarga dia bilang itu untuk ekstrakurikuler. Makanya disimpankan sama pihak keluarga. Jadi tidak ada kecurigaan lah dari keluarga juga,” kata Budi.
Baca Juga: Heboh Video Viral Perempuan Muda Tanpa Busana Ludahi Al-Qur'an dan Ucapkan Kata Tak Pantas
Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Eddy Hartono mengungkapkan, ABH diketahui mengakses sebuah grup bernama True Crime Community (TCC) yang menjadi salah satu sumber inspirasi tindakannya.
“Kalau di yang SMA 72 diketahui Densus juga mengakses kepada grupnya namanya TCC, True Crime Community. Jadi dia bisa meniru ide perilaku apa yang terjadi,” kata Eddy di Gedung Bareskrim Polri, yang dilansir Rabu, 19 November 2025.
Eddy menegaskan, pelaku tidak memiliki afiliasi dengan jaringan terorisme manapun.
Siswa kelas XII berinisial F ini disebut mendapatkan inspirasi dari berbagai sumber di internet, bukan dari organisasi tertentu.
Diketahui, ledakan di sekolah tersebut terjadi pada Jumat 7 November 2025, sekitar pukul 12.15 WIB, di area masjid sekolah saat salat Jumat.
Insiden ledakan menelan 96 korban, dengan rincian 67 orang luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat.***
Artikel Terkait
Polri Rekomendasikan 4 Langkah Perlindungan Anak Usai Ledakan di SMAN 72, Salah Satunya Pembatasan Medsos
Ledakan SMAN 72 Jakarta, Polisi Temukan Siswa Terinspirasi Grup True Crime Community di Internet
Fakta Baru Ledakan di SMAN 72, Pelaku Beli Bahan Peledak Online Alasan untuk Ekstrakulikuler
Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Belum Kunjung Diperiksa, Polisi: Baru Lepas Selang, Masih Bengong!
Rehabilitasi Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Gus Ipul Gandeng Densus hingga Lembaga Deradikalisasi