• Minggu, 21 Desember 2025

Prabowo Instruksikan Pengawasan Ketat Program MBG: Tak Boleh Ada Sedikit pun Penyimpangan!

Photo Author
- Selasa, 18 November 2025 | 12:37 WIB
Presiden RI, Prabowo Subianto (Foto: BPMI Setpres RI)
Presiden RI, Prabowo Subianto (Foto: BPMI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Pemerintah kembali memperketat seluruh standar pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah sejumlah temuan lapangan menunjukkan masih adanya celah kelalaian dan ketidakteraturan operasional.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi penyimpangan dalam pelaksanaan salah satu program unggulan nasional tersebut.

Kunjungan kerja Prabowo ke Bekasi, Senin, 17 November 2025, menjadi momentum bagi presiden untuk kembali menegaskan sikap kerasnya terkait tata kelola MBG yang kini telah menjangkau 44 juta penerima manfaat.

Baca Juga: Puji Program MBG, Dubes Pakistan: Indonesia Beruntung Punya Pemimpin Visioner seperti Prabowo

“Tidak boleh ada sedikit pun penyimpangan. Karena itu sekarang persiapan lebih ketat, pemantauan lebih keras. Kita minta semua prosedur yang perlu diambil, harus diambil,” tegas Prabowo.

“Karena ini adalah uang rakyat, harus disiapkan dengan baik. Persiapannya harus matang, supaya tidak terjadi penyimpangan,” imbuhnya.

Keluhan Masih Muncul di Lapangan

Meski progres dinilai signifikan, Prabowo mengakui masih ada sekitar 40 juta masyarakat yang belum menerima MBG. Ia menyebut langsung mendengar keluhan itu dari warga yang menyapanya saat kunjungan.

“Tapi kita tahu, kita tidak puas karena sasaran kita adalah 82,9 juta (penerima manfaat). Waktu saya datang ke sini, rakyat banyak sekali di jalan. Dan ada anak-anak yang teriak ke saya, ‘Pak, Pak, kami belum terima MBG,’” ujar Prabowo.

Prabowo memastikan pemerintah bertanggung jawab menutup gap tersebut. “Tapi kita ambil alih tanggung jawab,” katanya.

Baca Juga: Prabowo Tanggapi Keracunan MBG: Saya Juga Sering Salah Makan di Rumah!

Minta Prosedur Diperketat hingga Tingkat Dapur

Pemerintah disebut telah memperbaiki berbagai standar pelaksanaan untuk mencegah insiden berulang, termasuk peristiwa keracunan yang sempat muncul beberapa waktu lalu.

“Karena itu sekarang persiapan lebih ketat, pemantauan lebih keras. Kita minta semua prosedur yang perlu diambil, harus diambil. (Seperti) alat pembersih ompreng, alat filtrasi air, dan sebagainya,” tegas Prabowo.

Menurut Prabowo, kualitas makanan yang diberikan bukan hanya persoalan pemenuhan gizi sesaat, tetapi berhubungan langsung dengan pembangunan kualitas generasi muda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X