“Saya haqqul yaqin mereka merasakan manfaatnya, mereka akan jadi lebih kuat. Dia (siswa) akan makan protein, dia akan jadi lebih tinggi, ototnya lebih baik, tulangnya lebih kuat, sel otaknya lebih cerdas,” ujar mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini.
Evaluasi Menyeluruh Usai Kasus Keracunan
Pemerintah sebelumnya telah menutup dapur-dapur MBG yang dinilai bermasalah. Sejumlah langkah korektif diberlakukan serentak, meiputi; sertifikasi laik higienis untuk satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), evaluasi juru masak, penyederhanaan menu, pendampingan puskesmas, hingga pembentukan satgas penanganan di tingkat daerah.
Langkah-langkah tersebut tentunya dilakukan agar kejadian keracunan tidak terulang. Prabowo menilai persiapan yang matang merupakan kunci untuk mencapai angka insiden serendah mungkin.
Keppres dan Perpres Khusus MBG
Selaras dengan evaluasi teknis di lapangan, pemerintah juga memperkuat kerangka hukum pelaksanaan MBG.
Dua aturan baru diterbitkan yakni Keppres tentang pembentukan Tim Koordinasi dan Perpres tentang Tata Kelola Penyelenggaraan MBG. Keduanya disiapkan guna memastikan mekanisme pengawasan berjalan lebih sistematis dan akuntabel.***
Artikel Terkait
Berkaca Tragedi Keracunan 130 Siswa, DPR Desak Pasang GPS di Mobil MBG
MBG Diklaim Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan, Menko Pratikno Singgung Nama Zulhas hingga Cak Imin
Nanik: Danantara Siapkan Anggaran Rp20 Triliun Bangun Peternakan Ayam untuk Bahan Baku MBG
Prabowo Tanggapi Keracunan MBG: Saya Juga Sering Salah Makan di Rumah!
Puji Program MBG, Dubes Pakistan: Indonesia Beruntung Punya Pemimpin Visioner seperti Prabowo