Fokus utamanya adalah menyoroti monokultur yang merusak seperti kedelai dan rencana untuk proyek transportasi yang semakin merusak, seperti rencana pembangunan jalur kereta api Ferrogrão.
Dari utara, Flotilla 4 Change melakukan pelayaran hampir nol karbon melintasi Atlantik yang didedikasikan untuk para pembela Bumi. Lalu ada Laraçu Scientific River Caravan, yang merupakan kolaborasi antara 10 institusi akademik di Prancis dan Brasil.
Direktur Eksekutif Greenpeace Brasil, Carolina Pasquali, mengatakan, ribuan orang masyarakat adat yang ikut dalam armada perahu ini menunjukkan kekuatan gerakan global.
Ia menyampaikan, mereka bersatu sebagai komunitas yang terdampak krisis iklim, cuaca ekstrem, hingga perusahaan yang mengambil untung dari kerusakan planet kita.
Baca Juga: Greenpeace: Bauran Energi Indonesia 10 Tahun ke Depan Ingkari COP
“Masyarakat adat yang telah berjuang turun-temurun demi hak-hak, tanah, dan hutannya,” ujar dia.
Pasquali menegaskan, selain masyarakat adat, masyarakat sipil juga menuntut tindakan nyata dari para pemimpin dunia dan negosiator di COP.
"Ini harus menjadi COP yang penuh aksi. Aksi untuk iklim, aksi untuk hutan, aksi untuk manusia,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Sinopsis Belleville Cop, Aksi Polisi Balaskan Dendam Kematian Teman Masa Kecilnya
Rating Mantul, SBS Umumkan Drama 'Flex x Cop' Akan Rilis Season 2
Guru Besar Unpad Sebut Pendapatan Masyarakat Adat Berpotensi Lebih Tinggi dari UMR
Greenpeace: Bauran Energi Indonesia 10 Tahun ke Depan Ingkari COP
WALHI: Pendanaan Transisi Energi Bersih Harus Tempatkan Masyarakat Adat Sebagai Penerima Manfaat
Pemerintah Indonesia Didesak Setop Kekerasan dan Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat dari Sungai Amazon