KONTEKS.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Vokasi Madrasah sebagai langkah strategis dalam memperkuat pendidikan kejuruan di lingkungan madrasah.
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’I, menegaskan, kebijakan ini adalah bagian dari upaya menjawab arahan Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui, Presiden Prabowo menempatkan pendidikan vokasional sebagai prioritas nasional dalam mengentaskan kemiskinan.
Baca Juga: Maskapai Berbiaya Murah Korea Selatan Berebut Rute Jakarta, Ini Penyebabnya
Menurut Romo Syafi’i, Presiden Prabowo Subianto berulang kali menekankan pendidikan merupakan kunci utama memutus rantai kemiskinan.
Untuk itu, sambung dia, pemerintah berfokus memperkuat sistem pendidikan vokasional dan sekolah integratif yang mampu menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja secara nyata.
Dijelaskannya Kemenag selama ini telah mengembangkan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Plus Keterampilan sebagai embrio pendidikan vokasional di lingkungan madrasah.
Model ini, sebut dia, tidak hanya menanamkan nilai keagamaan dan akademik. Namun juga membekali siswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri modern.
Baca Juga: SK Plasma Teken Kesepakatan dengan Danantara untuk Pabrik Darah
“Kami ingin membentuk satu direktorat khusus yang menangani bidang vokasi agar aspek kejuruan di madrasah lebih kuat dan lulusan siap kerja,” ungkap Romo Syafi’i di Jakarta, melansir Senin 10 November 2025.
Pembentukan Direktorat Vokasi Madrasah bakal memastikan tata kelola pendidikan kejuruan berjalan lebih terarah, terukur, dan terintegrasi dengan kebutuhan nasional.
“Kebijakan Presiden tentang swasembada pangan, energi, hingga hilirisasi industri akan membuka jutaan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Kemenag ingin lulusan madrasah hadir di sana dengan kompetensi dan karakter unggul. Ia menegaskan komitmen untuk terus menghadirkan pendidikan Islam yang unggul, adaptif, dan berkarakter.
Artikel Terkait
Alhamdulillah Dana BOP RA dan BOS Madrasah Rp1,79 Triliun Segera Cair
Kemenag Edarkan Pedoman Masa Ta’aruf Siswa Madrasah atau MPLS 2025: Dituntut Menyenangkan Siswa
Prabowo Klaim Sudah Merevitalisasi 13 Ribu Sekolah dan Madrasah di Tahun 2025
Bukan Sekolah Umum, Menag Rekomendasikan Orang Tua Pilih Pesantren atau Madrasah untuk Pendidikan Anak-Anaknya
Ribuan Guru Madrasah Demo di Monas, Tuntut Pemerintah Beri Kuota ASN dan PPPK