• Minggu, 21 Desember 2025

Ketika Bahlil Doakan Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, 32 Tahun Menjabat Bawa Indonesia Jadi 'Macan Asia'

Photo Author
- Senin, 10 November 2025 | 05:04 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia (Foto: Instagram/@dpppartaigolkar.official)
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia (Foto: Instagram/@dpppartaigolkar.official)

KONTEKS.CO.ID - Menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, sorotan publik mengarah pada satu nama yang kembali menggema di panggung politik Indonesia, yaitu Soeharto.

Nama presiden kedua RI itu disebut-sebut bakal masuk daftar 10 tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional yang akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 10 November 2025 hari ini.

Di antara suara dukungan, muncul doa dan pembelaan lantang dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menegaskan Soeharto layak mendapatkan penghargaan tertinggi dari negara.

Baca Juga: Istana Isyaratkan Soeharto Bakal Resmi Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Alasannya

“Ya mudah-mudahan kita doakan. Dari awal kami DPP Partai Golkar telah menyampaikan aspirasi kami secara langsung kepada pemerintah, secara langsung kepada Presiden Bapak Prabowo. Dalam pandangan Partai Golkar, Bapak Presiden RI ke-2, Bapak Soeharto sangat layak diberikan penghargaan nasional,” ujar Bahlil, Minggu, 9 November 2025.

Swasembada Pangan dan Macan Asia

Menurut Bahlil, kiprah Soeharto tidak hanya panjang, tetapi juga monumental bagi pembangunan nasional.

“Kenapa? Karena jasa beliau sangat panjang, 32 tahun memimpin bangsa ini. Tidak hanya itu, Pak Harto juga pendiri Partai Golkar. Tujuan dari berdirinya Partai Golkar adalah melawan ideologi partai lain yang ingin mengganti ideologi partai komunis. Nah ini penting, sejarah ini sejarah bukan kata saya,” ucapnya.

Menteri ESDM itu juga menyebut era Orde Baru sebagai masa ketika Indonesia berdiri tegak di panggung internasional.

“Pak Harto waktu memimpin bangsa 32 tahun kita mencapai apa yang sebenarnya swasembada pangan, swasembada energi, mampu menurunkan inflasi, mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Di ujung masa kekuasaan, tahun 97-98, Indonesia terkenal Macan Asia. Inilah referensi yang dijadikan rujukan Partai Golkar untuk menyampaikan kepada pemerintah diberi gelar pahlawan,” tegas Bahlil.

Istana Beri Sinyal Positif

Dukungan terhadap kemungkinan Soeharto mendapat gelar Pahlawan Nasional tak datang hanya dari Golkar.

Dari pihak Istana, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi turut memberi sinyal bahwa keputusan tersebut sangat mungkin diambil Presiden Prabowo.

Baca Juga: Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Gus Mus: Orang NU yang Setuju Nggak Ngerti Sejarah

“Itu kan bagian dari bagaimana kita menghormati para pendahulu. Terutama para pemimpin kita yang apapun sudah pasti memiliki jasa yang luar biasa terhadap bangsa dan negara,” ujar Prasetyo kepada wartawan di Jalan Kertanegara IV, Minggu,9 November 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X