KONTEKS.CO.ID - Polda Metro Jaya Menggelar konferensi pers terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Rilis resmi dari kepolisian berlangsung pukul 09.00 WIB di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Konferensi pers akan dipimpin Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, didampingi jajaran Direktorat Reskrimum Polri. Gelar perkara menjadi bagian awal penyelidikan sebelum menentukan tersangka.
Baca Juga: Dukungan Membludak, NU dan Muhammadiyah Sepakat Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
“Iya betul (perkara untuk mencari tersangka),” ujar Budi pada Jumat, 7 November 2025.
Konferensi Pers Polda Metro Jaya soal Ijazah Jokowi
Gelar perkara dilakukan pada Kamis, 6 November 2025 setelah tim penyidik melakukan asesmen bersama para ahli.
Selain itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dilibatkan sebagai pengawas eksternal agar proses penyidikan berjalan transparan dan akuntabel.
Kasus ini dilaporkan langsung oleh Jokowi ke Polda Metro Jaya pada 30 Mei 2025. Presiden ke-7 RI ini menilai tudingan ijazah palsu merupakan perkara ringan, namun perlu diselesaikan secara hukum agar jelas dan tidak menimbulkan pertanyaan lagi.
“Ya ini, sebetulnya masalah ringan. Urusan tuduhan ijazah palsu. Tetapi perlu dibawa ke ranah hukum, agar semua jelas dan gamblang ya,” ujar Jokowi di Polda Metro Jaya, Rabu, 30 April 2025.***
Artikel Terkait
Soeharto Resmi Diusulkan dapat Gelar Pahlawan Nasional, Begini Alasan Fadli Zon
Muncul Isu Soeharto Terlibat Genosida 1965, Fadli Zon: Mana Buktinya?
Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad Sebut Soal Keberhasilannya Memimpin RI
Ketua PBNU Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Kutip Tradisi Keilmuan Islam
Jokowi Setuju Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Punya Peran dan Jasa Terhadap Negara