Taiwan Tolak Impor Basreng dari Indonesia karena Mengandung Pengawet Asam Benzoat

KONTEKS.CO.ID - Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan Taiwan atau TFDA Taiwan menolak masuknya produk keripik bakso goreng atau basreng asal Indonesia.

Dilansir dari Focus Taiwan pada Minggu, 2 November 2025, produk tersebut ditahan di perbatasan karena mengandung pengawet asam benzoat sebesar 0,93 gram per kilogram.

Menurut Standar Spesifikasi, Cakupan, Penerapan, dan Batasan Bahan Tambahan Pangan di Taiwan, jenis makanan seperti basreng tidak termasuk dalam daftar produk yang diizinkan mengandung pengawet buatan tersebut.

Baca Juga: Biodata Onad, Eks Killing Me Inside yang Ditangkap Usai Terciduk Bawa Ganja dan Ekstasi

TFDA Taiwan menilai kandungan itu melanggar Undang-Undang tentang Keamanan dan Sanitasi Pangan negara tersebut.

Produk Basreng Indonesia Dikembalikan di Perbatasan

Produk yang diberi nama Basreng Cracker itu memiliki berat sekitar 1.008 kilogram dan diimpor oleh Taiwan Sheba Enterprise Co. dari produsen asal Indonesia, Isya Food.

TFDA menyebutkan bahwa seluruh produk tersebut dikembalikan atau dimusnahkan di perbatasan.

Dalam laporan TFDA Taiwan pada Selasa, terdapat 17 produk impor yang tidak lolos pemeriksaan perbatasan, termasuk keju dari Prancis dan Swiss yang ditemukan mengandung bakteri Escherichia coli di atas batas aman.

Baca Juga: AMSI dan GNI Latih 40 Media Indonesia Pakai Google AI Tools, Tingkatkan Jurnalisme Modern

Penolakan terhadap produk Indonesia bukan kali pertama terjadi. Pada September 2025, TFDA Taiwan juga menolak Indomie rasa Soto Banjar Limau Kunyit karena diduga mengandung residu etilen oksida melebihi standar Taiwan.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menegaskan bahwa produk tersebut tetap aman dikonsumsi di dalam negeri.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan data registrasi BPOM, varian produk tersebut telah memiliki izin edar dan aman untuk dikonsumsi,” tulis BPOM dalam keterangan tertulisnya.***