KONTEKS.CO.ID - China dan India diperkirakan akan mencapai puncak penggunaan batu bara pada 2030, seiring percepatan transisi energi bersih di kedua negara.
Analisis terbaru dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) menunjukkan ekspansi energi terbarukan yang pesat, berpotensi menurunkan emisi sektor listrik mereka dalam lima tahun mendatang.
Pencapaian tersebut akan menjadi tonggak penting dalam upaya global menekan emisi karbon dioksida.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Digugat Cerai! Sabrina Chairunnisa Minta Proses Perceraian Tertutup
Menurut CREA, China dan India, bersama Indonesia, menyumbang 73 persen konsumsi batu bara dunia pada 2024.
Pendiri sekaligus analis utama CREA, Lauri Myllyvirta, memperingatkan ekspansi batu bara yang tidak terkendali berisiko menciptakan kepentingan besar yang bisa menghambat transisi energi.
“Penurunan cepat emisi sektor listrik setelah puncak batu bara akan memerlukan pertumbuhan energi terbarukan sebelum 2030 serta reformasi pasar dan jaringan listrik,” ujarnya.
Baca Juga: Kapal Bermuatan Seng Radioaktif dari Indonesia Tertahan di Filipina
Ia menambahkan, total pengurangan emisi CO₂ di sektor listrik bisa setara dengan total emisi India pada 2019, bila upaya tersebut berhasil.
Dalam 10 tahun terakhir, kedua negara telah mengalami lonjakan besar konsumsi batu bara yang memicu peningkatan permintaan global.
Analis CREA di China, Qi Qin, mengatakan negaranya telah menambah kapasitas listrik bersih yang cukup untuk memenuhi seluruh pertumbuhan permintaan baru.
Baca Juga: Dipanggil GOAT, Messi Tersenyum dan Balik Puji Maradona, Nadal, hingga LeBron!
“Penggunaan batu bara dan emisi di sektor listrik telah menurun sejak 2024,” katanya.
“Walau penurunannya tidak selalu linier, laju pertumbuhan energi bersih Tiongkok saat ini menandakan puncak batu bara sudah di depan mata,” ia menambahkan.***
Artikel Terkait
Perusahaan Australia Dapat Perpanjangan Kontrak Tambang di Kalsel, Kesempatan Keruk Cadangan Batu Bara
Bukit Asam Alokasikan 563 Juta Ton Batu Bara untuk Hilirisasi: Fokus Produksi DME hingga Ammonia
Pemerintah Hentikan Ratusan Izin Tambang Batu Bara dan Mineral, Ini Alasannya
RUPTL 2025–2034 Paling Hijau? PLN Masih Terjebak Batu Bara hingga Ujung Dekade
RUPTL 2025–2034: Janji Hijau PLN Cuma Manis di Dokumen, Pahit di Batu Bara