KONTEKS.CO.ID - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) resmi mengalokasikan sebanyak 563 juta ton batu bara untuk mendukung program hilirisasi nasional.
Komitmen ini mencakup pengembangan produk turunan seperti Dimetil Eter (DME), gas alam sintetis (SNG), metanol, hingga amonia, sebagai langkah strategis meningkatkan nilai tambah komoditas batu bara dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail, mengatakan langkah ini merupakan bentuk transformasi perusahaan menuju bisnis yang lebih berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.
“Ini merupakan upaya strategis untuk menciptakan nilai tambah nasional sekaligus menjaga keberlanjutan dan kelayakan usaha jangka panjang perusahaan,” ujar Arsal dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI yang dilansir Kamis, 17 Juli 2025.
Arsal menjelaskan bahwa Bukit Asam saat ini memiliki total sumber daya batu bara sebesar 5,77 miliar ton dengan cadangan mencapai 2,93 miliar ton.
Dari jumlah itu, sebanyak 563 juta ton telah dialokasikan secara khusus untuk mendukung hilirisasi, yang sebagian besar bersumber dari tambang di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Selain dari Tanjung Enim, Arsal menambahkan, perusahaan juga menyiapkan pasokan batu bara dari wilayah Peranap, Riau.
Di sana terdapat cadangan sekitar 279 juta ton batu bara berkalori rendah yang dinilai ideal untuk dikonversi melalui proses gasifikasi menjadi produk bernilai tambah.
“Pemanfaatan batu bara selama ini dominan untuk sektor pembangkit listrik, industri semen, pupuk, dan smelter. Namun ke depan, kami akan lebih agresif mendorong teknologi konversi batu bara menjadi produk hilir yang memberikan dampak ekonomi lebih besar,” paparnya.
Menurutnya, sejumlah proyek hilirisasi sudah memasuki tahap konstruksi, sementara beberapa lainnya dalam tahap pengembangan dan inisiasi.
Selain teknologi gasifikasi, Bukit Asam juga tengah mengembangkan jalur karbonisasi dan ekstraksi untuk memproduksi briket, semikokas, grafit buatan, hingga anoda komponen penting dalam industri pupuk dan baterai.
Baca Juga: Serap Rp6,88 Triliun, Pemerintah Sudah Cairkan BSU buat 11,4 Juta Pekerja
Langkah ini sejalan dengan kebijakan strategis pemerintah untuk mempercepat hilirisasi batu bara sebagai bagian dari transformasi ekonomi nasional berbasis sumber daya alam.
Artikel Terkait
Harga Batu Bara Dunia Anjlok, Ekspor Indonesia Terancam Kalah Saing
Batu Bara RI Tak Laku di China-India? ESDM Angkat Bicara
Ketika Batu Bara Impor dari Indonesia sangat Berharga buat Serbia
Jembatan Ambruk, Jalan Rusak, Sumatra Selatan Larang Truk Batu Bara Lewat Sembarangan
Perusahaan Australia Dapat Perpanjangan Kontrak Tambang di Kalsel, Kesempatan Keruk Cadangan Batu Bara