Salah satu kasus terbaru mail order bride adalah Reni Rahmawati, warga Sukabumi yang menjadi korban praktik mail order bride di China.
Reni dijanjikan pekerjaan bergaji tinggi, namun sesampainya di Fujian justru dinikahkan dengan pria lokal tanpa persetujuannya.
“Kami pastikan Reni dalam kondisi aman dan semua proses hukum akan dikawal sampai tuntas,” kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat.
Ben menyebut, kasus seperti ini bukan yang pertama. Sejak awal 2025, KJRI Guangzhou mencatat lebih dari 10 laporan serupa yang menjerat perempuan Indonesia.
Baca Juga: DJ Panda Jalani 4 Jam Pemeriksaan Polisi, Erika Carlina Disebut Ogah Damai
Hingga kini, pemerintah Indonesia bersama International Organization for Migration (IOM) terus menggelar kampanye migrasi aman di berbagai daerah.
Sementara Satgas TPPO Polri menegaskan bakal menindak tegas pelaku yang memperdagangkan manusia dengan dalih pernikahan.
Langkah pencegahan disebut jadi kunci utama agar perempuan Indonesia tak lagi terjebak dalam jebakan “pengantin pesanan” berkedok cinta dan harapan palsu.***
Artikel Terkait
Sindikat TPPO Diduga Libatkan Pejabat Kembali Jadi Sorotan, Intip Biodata dan Harta Christina Aryani
Rahayu Saraswati Ungkap Prostitusi di IKN: Korban TPPO Layani Tukang hingga ASN
Pasutri Korban TPPO Laporkan Seorang Perempuan ke Mabes Polri, Ini Kronologinya
Polri Didesak Segera Usut TPPO yang Menimpa Pasutri Asal Temanggung
Fakta Terbaru Kasus Terapis Anak 14 Tahun Tewas di Jaksel, Polisi Selidiki Dugaan Eksploitasi dan TPPO
Kisah Reni Rahmawati, Korban Mail Order Bride Asal Sukabumi yang Diselamatkan dari China