• Minggu, 21 Desember 2025

Protes Warga Tolak MBG, Dokter Tan Shot Yen Kritik Penggunaan UPF: Harus Utamakan Pangan Lokal Anak

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 09:38 WIB
Warga tolak MBG dan Dokter Tan Shot Yen soroti menu Ultra-Processed tak sesuai tujuan. (Foto: Istimewa)
Warga tolak MBG dan Dokter Tan Shot Yen soroti menu Ultra-Processed tak sesuai tujuan. (Foto: Istimewa)

 

KONTEKS.CO.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan sejak 6 Januari 2025 kembali menuai kontroversi.

Warga menyegel dapur MBG di Jalan Kinanti, RW 9, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Adam Harun (56) menjelaskan, keluhan warga terkait bau tidak sedap dan kebisingan dapur MBG membuat aksi protes semakin masif.

Aksi serupa juga terjadi di Yogyakarta, di Bundaran UGM pada Jumat, 26 September 2025 pukul 16.00 WIB, sebagai bentuk penolakan program yang dianggap membahayakan anak.

Baca Juga: Viral Wali Murid Sekolah Elite Tolak MBG, Singgung Golongan Tidak Mampu dan Mobil Mewah

Kritik Dokter Tan Shot Yen: Fokus Pada Pangan Lokal

Ahli gizi masyarakat, Dr. Tan Shot Yen, menyoroti surat edaran Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengizinkan menu berupa biskuit, sereal, nugget, dan burger lokal dalam program MBG.

"Suatu kemunduran ya buat saya, ini adalah kemunduran MBG kalau makan bergizi gratis kok bentukannya seperti itu," ujar Tan.

Menurutnya, program ini seharusnya mengenalkan pangan lokal dari petani, peternak, nelayan, dan penanam buah lokal agar benar-benar memberdayakan masyarakat.

Baca Juga: JP Morgan Naikkan Target IHSG ke 8.600, Investor Diminta Waspadai Rupiah dan Tekanan Global

MBG Seharusnya Jadi Sarana Edukasi Gizi

Tan menegaskan, menu MBG seharusnya sarana edukasi agar anak-anak belajar mengenali makanan sehat, bukan sekadar menyenangkan pemilik modal atau pabrik besar.

"Di panduan MBG jelas tertulis program ini sarana edukasi. Tapi kok pelaksanaannya beda banget," tambah Tan.

Menurutnya, MBG idealnya memperkenalkan standar gizi Nusantara yang seimbang sehingga bisa dibanggakan.

Tan juga menyinggung potensi kolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk mengaktifkan ekonomi sirkular. Dengan melibatkan koperasi lokal, MBG bisa memberdayakan masyarakat kecil sekaligus menjaga kualitas gizi anak-anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X