• Minggu, 21 Desember 2025

Prabowo Sindir Profesor dan Doktor Indonesia: Banyak S3, Tapi Sistem Bangsa Masih Perlu Dibenahi

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 22:06 WIB
Prabowo minta Profesor gunakan kepintaran untuk bangsa. (Instagram @prabowo)
Prabowo minta Profesor gunakan kepintaran untuk bangsa. (Instagram @prabowo)

 

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan orang pintar. Bahkan, menurutnya, banyak profesor dalam negeri yang seharusnya bisa memberi kontribusi lebih besar bagi bangsa.

Hal ini disampaikan dalam acara Akad Massal KPR dan Serah Terima Kunci di Bogor, Senin, 29 September 2025.

“Jadi saya minta profesor-profesor yang pintar-pintar, gunakan kepintaranmu untuk kepentingan bangsa rakyat Indonesia. Pelajari, yakini, analisa,” ujar Prabowo di hadapan tamu undangan.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Kuat Lagi: Menkeu Purbaya Yakini Investor Akan Kembali

Prabowo menyoroti kondisi ekonomi yang membuat lebih banyak kekayaan Indonesia keluar daripada bertahan di dalam negeri.

Ia menekankan pentingnya peran akademisi, khususnya ahli matematika dan data, untuk menganalisa situasi tersebut. “Masa 25 tahun tidak bisa kita analisa. Ini segera harus kita ubah,” tegasnya.

Banyak Menteri dan Kapolri Bergelar S3

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyapa para pejabat yang hadir, sembari menyindir dengan gaya khasnya. Ia menyebut banyak pejabat yang sudah bergelar S3, mulai dari Menteri hingga Kapolri.

“Saya lihat di sini banyak profesor ini banyak S3. Iya kan? Pak Purbaya S3. Siapa lagi? Eh, Pak Ferry S3, Yassierli S3. Siapa lagi itu? AHY. S3. Luar biasa kok. Pak Tito S3. Pak Kapolri S3. Luar biasa itu semua,” katanya.

Baca Juga: Pemindahan 4.100 ASN ke IKN Dimulai: Ibu Kota Baru Siap Jadi Pusat Politik dan Modernisasi Pemerintahan

Prabowo menekankan bahwa gelar akademik tinggi harus diimbangi dengan kontribusi nyata.

“Begitu banyak S3 kalau tidak bisa memperbaiki sistem kelewatan,” ungkapnya.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi akademisi dan pemerintah dalam memperbaiki sistem agar Indonesia lebih berdaulat secara ekonomi maupun politik.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X