• Senin, 22 Desember 2025

Rp1.060 T Aset BUMN di Bawah Sorotan Prabowo: Dia Kira Itu Perusahaan Nenek Moyang

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 19:29 WIB
Prabowo beri waktu tiga tahun bagi BUMN berbenah. (Instagram @prabowo)
Prabowo beri waktu tiga tahun bagi BUMN berbenah. (Instagram @prabowo)

KONTEKS.CO.ID - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen untuk menata ulang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia memberi tenggat waktu tiga tahun agar BUMN memperbaiki tata kelola dan meningkatkan kontribusi terhadap negara.

“Saudara-saudara, kita kasih kesempatan BUMN dalam 2-3 tahun kita bersihkan,” tegas Prabowo dalam Munas VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.

Prabowo menyoroti capaian penting pemerintah, yaitu pembentukan Dana Kedaulatan atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Danantara Indonesia.

Baca Juga: Rp300 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Prabowo Klaim Program Terbesar Sejarah Indonesia

Dana ini merupakan konsolidasi aset negara dengan nilai lebih dari USD 1.000 miliar atau sekitar Rp1.060 triliun.

“Saudara-saudara salah satu prestasi kita yang kita syukuri, kita telah membentuk dana SWF bernama Danantara Indonesia."

"Ternyata kaget banyak di antara kita, nilainya lebih dari 1.000 miliar dolar, Rp1.060 triliun,” jelasnya.

Penyalahgunaan Aset BUMN Tidak Ditoleransi

Presiden menyoroti praktik penyalahgunaan aset negara yang masih terjadi di beberapa BUMN. Birokrat tertentu sengaja menyembunyikan aset demi keuntungan pribadi.

“Saya perintahkan bersihkan itu BUMN. Kadang-kadang nekat-nekat mereka itu diberi kepercayaan negara, dia kira itu perusahaan nenek moyang."

Baca Juga: Biodata Haryanto Tjiptodihardjo Masuk 10 Besar Orang Terkaya Indonesia, Kekayaan Capai Rp101 Triliun

"Perusahaan rugi dia tambah bonus untuk dirinya sendiri, brengsek bener itu. Saya mau kirim kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu,” ucap Prabowo.

Potensi Keuntungan BUMN

Prabowo menilai BUMN seharusnya mampu memberikan hasil signifikan. Menurutnya, keuntungan wajar minimal adalah 10 persen dari total aset.

“Kalau aset kita 100, harusnya tiap tahun kita dapat 10 persen. Dari aset USD 1.000 miliar, negara seharusnya bisa menerima USD 100 miliar setiap tahun,” ujar Prabowo.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X