• Minggu, 21 Desember 2025

Sebut Menteri Desa 'Orang Jokowi', Sri Radjasa Curigai Manuver Ini untuk Bangun Basis Politik Gibran 2029

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 10:15 WIB
Sri Radjasa. (Tangkapan Layar Kanal Youtube Forum Keadilan TV)
Sri Radjasa. (Tangkapan Layar Kanal Youtube Forum Keadilan TV)

KONTEKS.CO.ID - Analis intelijen Sri Radjasa mengaitkan polemik di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan peta politik jangka panjang menuju Pemilu 2029.

Ia menduga kuat bahwa kebijakan Menteri Desa Yandri Susanto untuk merombak ribuan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Desa adalah bagian dari skenario besar.

Tujuannya untuk membangun basis massa politik bagi kepentingan Joko Widodo, yang muaranya bisa jadi untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka pada 2029.

Sri Radjasa menyebut bahwa Yandri Susanto adalah menteri yang "disodorkan oleh Jokowi" ke dalam kabinet Prabowo.

Baca Juga: PPP Terpecah, Rommy Sebut Mardiono Terpilih Bukan di Muktamar X, tapi di Kamar

Oleh karena itu, ia meyakini loyalitas utama Yandri bukanlah kepada Presiden Prabowo, melainkan kepada Jokowi.

"Semua ini tidak bisa dilepaskan antara Julhas, Yandri, dengan Jokowi," ujarnya dalam video yang diunggah di kanal Youtube Forum Keadilan TV pada Senin, 29 September 2025.

Menurutnya, penguasaan atas 35.000 TPP di seluruh Indonesia adalah langkah strategis untuk membangun "kantong-kantong kekuatan massa" di level desa.

Kekuatan inilah yang nantinya dapat digerakkan untuk kepentingan politik di masa depan.

"Tentunya ini dalam rangka backup 2029. Untuk kepentingan kekuatan politik dalam hal ini adalah Jokowi," analisisnya.

Baca Juga: Cegah Penyalahgunaan, Yudi Purnomo Sebut UU Perampasan Aset Wajib Diperkuat Aturan LHKPN dan SPT

Membangun Kekuatan Massa dengan Dana Negara

Ia melihat adanya pola di mana jabatan publik dimanfaatkan untuk membangun kekuatan politik.

Dengan mengganti 1.040 TPP berpengalaman dengan kader-kader baru yang diduga direkrut melalui jalur partai dan sogokan, terciptalah sebuah mesin politik yang efektif dan dibiayai oleh negara.

"Satu hal yang sangat mudah sekali ya dalam membangun kekuatan massa tanpa biaya, dibiayai negara. Caranya seperti ini," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X