Jumhur menegaskan bahwa demonstrasi adalah alat untuk mencapai tujuan perundingan, bukan tujuan itu sendiri.
Ia mencontohkan, kelompok buruh yang ia pimpin juga memutuskan tidak ikut dalam aksi 28 Agustus karena proses dialog dengan DPR mengenai isu ketenagakerjaan masih terbuka lebar dan produktif.
Baca Juga: Pemerintah Cari Insentif, Rayu WNI Tarik Dolar AS dari Luar Negeri
"Ini perundingan sedang terjadi, berdemo lagi kan?" tanyanya retoris, menekankan bahwa aksi massa yang bertanggung jawab hanya dilakukan ketika jalur dialog sudah buntu total.***
Artikel Terkait
Jejak Kerusuhan Politik di Indonesia dari Anarkisme Reformasi 1998 Hingga Demo Algoritma 2025
Polisi Masih Telusuri Orang Hilang Pasca Demo Agustus, Ini Nama Mereka
Aksi Demo Ojol di DPR Sepi Peserta, 'Garda' Tetap Suarakan 5 Tuntutan Utama
Aksi Demo Ojol Tak Sia-sia! Presiden Prabowo Akan Teken Perpres yang Batasi Potongan Aplikator Maksimal 10 Persen
Satu Orang yang KontraS Laporkan Hilang Usai Demo Ricuh di Jakarta Akhirnya Ditemukan, Ternyata Nelayan di Kalimantan