KONTEKS.CO.ID – Pemerintah tengah mencari cara untuk menarik dana murah dalam bentuk dolar AS dari luar negeri.
Salah satu caranya dengan mendorong warga negara Indonesia (WNI) yang memarkirkan dananya dalam bentuk dolar AS di luar negeri untuk memindahkannya ke dalam negeri.
Untuk itu, pemerintah mematangkan skema berbasis pasar (market based) yang memberikan insentif menarik bagi WNI pemilik dana.
Baca Juga: U9 Extreme BYD Pecahkan Rekor Kecepatan Bugatti, Super-Ekstrem!
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap rencana tersebut seusai diterima Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, akhir pekan kemarin.
Purbaya Yudhi Sadewa mengutarakan, kebijakan ini dirancang agar bisa segera diimplementasikan dalam waktu singkat. Melalui Langkah itu, pemerintah berharap cadangan devisa nasional semakin kuat, suplai dolar di perbankan meningkat, dan kebutuhan pembiayaan proyek-proyek strategis pemerintah bisa lebih mudah terpenuhi.
“Rencana bagaimana menarik uang-uang dolar yang orang Indonesia suka taruh di luar balik ke sini. Tadi masih belum matang, masih kita matangkan lagi. Tapi kalau saya lihat rencananya cukup bagus,” ungkap Purbaya, mengutip Minggu 21 September 2025.
Ia menjelaskan, aliran dana valas ke luar negeri yang selama ini rutin dilakukan oleh sebagian WNI diharapkan dapat ditekan. Melalui insentif yang menarik, pemilik dana diyakini akan lebih memilih menempatkan dananya di dalam negeri.
Baca Juga: Telkomsel, IOH, dan XLSMART Bersatu Amankan Pelanggan dari Penjahat Siber
Hal ini dapat memperkuat cadangan devisa sekaligus menambah likuiditas dolar di sistem perbankan nasional.
Selain itu, lanjut dia, pihakanya menekankan pentingnya menjaga kesinambungan arus masuk devisa agar tidak kembali mengalir ke luar negeri.
Dengan begitu, cadangan devisa akan semakin terjaga, pasokan dolar bagi perbankan domestik meningkat, serta kebutuhan pembiayaan dalam valuta asing dapat dipenuhi dari dalam negeri dengan biaya yang kompetitif. ***
Artikel Terkait
Pemerintah Bayar Utang dan Stabilkan USD, Cadangan Devisa Indonesia Amblas Miliaran Dolar AS
Nilai Tukar Rupiah Tertekan Dolar AS, Investor Panik Pasca-Reshuffle: Level Rp16.500 Jadi Batas Baru RAPBN 2026?
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat ke Rp16.320–Rp16.380 per Dolar AS, Pasar Tegang Menanti Keputusan The Fed
Rupiah Hari Ini Melemah Rp16.440 per Dolar AS, Pasar Cemas Tunggu Keputusan The Fed dan Gejolak Geopolitik Ukraina-Rusia
Rupiah Tergelincir ke Rp16.527 per Dolar AS, Apakah Tekanan The Fed Jadi Awal Tren Baru atau Justru Sinyal Pembalikan Pasar?