Andi Widjajanto Sinyalir Ada Pesan Khusus Prabowo di Balik Reshuffle Menkop Budi Arie dan Menpora Dito

KONTEKS.CO.ID – Penasihat senior Lab 45, Andi Widjajanto, mensinyalir ada pesan khusus yang ingin disampaikan Presiden Prabowo Subianto di balik reshuffle Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi dan Menpora Dito Airotedjo.

Andi dilansir dari siniar Gaspol pada Minggu, 14 September 2025, awalnya menyampaikan bahwa untuk memulihkan keadaan, maka Prabowo melakukan kebijakan jangka pendek.

"Memastikan bahwa segala sesuatu yang tadinya rusak, tidak berjalan, pulih lagi, baru kemudian konsolidasi untuk membentuk tim yang lebih solid," katanya.

Baca Juga: Mahfud MD Prediksi Bakal Ada Reshuffle Kabinet Lagi di Oktober

Adapun yang harus disikapi pemerintah dalam jangka pendek (short term), misalnya terkait tuntutan rakyat 17 plus 8. Pemerintah harus memilah mana yang jangka pendek, menengah, dan panjang.

"Kalau sekarang saya misalnya berada di dalam pemerintahan, maka yang saya fokuskan adalah memulihkan trust antarinstansi yang ada di pemerintahan," katanya.

Ia menyampaikan, kalau misalnya terjadi friksi antara Polri dengan TNI AD atau elite A dengan B karena perebutan pengaruh dari presiden, maka ini harus segera diselesaikan.

Baca Juga: Pencopotan Budi Arie, Buka Peluang Segera Jadi Tersangka Kasus Judi Online

"Pulihkan ya trust itu. Itu jangka pendeknya harus di situ. Presiden Prabowo kemarin dengan melakukan reshuffle adalah salah satu bagian short term dari memulihkan trust itu," katanya.

Menurutnya, baru satu dari reshuffle yang menjadi desakan publik, yakni mengganti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Sedangkan reshuffle Menpora Dito dan Menkop Budi Arie, tidak sepenuhnya terkait dengan peristiwa 25-31 Agustus 2025.

"Kita paham [reshuffle Sri Mulyani] karena ada desakan, kemudian ada amok yang mengarah ke sana," ucapnya.

Baca Juga: Mantan Wakapolri Unggah Dugaan Korupsi Menara BTS Menpora Dito: Penuhi Unsur Malah Tidak Diproses

Andi mengakatan, lantas apa hubungannya Menteri Koperasi dan Menpora dengan 25 sampai 31 Agustus dan pesan dari reshuffle keduanya.

"Ya bahwa masalahnya bukan hanya 25-31 Agustus. Masalahnya ada yang lain yang juga harus beliau selesaikan," katanya.