• Senin, 22 Desember 2025

Pencopotan 5 Menteri Diyakini untuk Hentikan Pengaruh Geng Solo, Warganet 'Mention' 4 Menteri Harus Di-'reshuffle'

Photo Author
- Jumat, 12 September 2025 | 09:44 WIB
Sejumlah menteri baru pengganti menteri sebelumnya yang di-reshuffle. (BPMI Setpres/Cahyo)
Sejumlah menteri baru pengganti menteri sebelumnya yang di-reshuffle. (BPMI Setpres/Cahyo)

KONTEKS.CO.ID – Peneliti Continuum Data Indonesia, Wahyu Tri Utomo, mengatakan, warganet menganggap bahwa reshuffle lima menteri merupakan upaya untuk menghentikan pengaruh geng Solo.

"Reshuffle itu terkait upaya untuk menghentikan pengaruh dari geng Solo di Pemerintahan," kata Wahyu dalam diskusi publik INDEF bertajuk "Sentimen Publik Terhadap Reshuffle Kabinet" dikutip pada Jumat, 12 September 2025.

Ia mengungkapkan, warganet juga menyampaikan sejumlah menteri yang harus diganti atau reshuffle.

Baca Juga: Continuum Data: Mayoritas Warganet Respons Negatif Reshuffle Kemarin

"Posisi menteri lain yang juga di-mentioned adalah Menteri Kehutanan, Menteri HAM, Menteri ESDM, hingga Menko Pangan," ujarnya.

Keempat menteri yang diminta warganet untuk di-reshuffle, yakni Menhut Raja Juli Antoni, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri ESDM Bahlil Rahadalia, dan Menko Pangan Zulkifli Hasan.

Ia mengungkapkan, warganet menilai reshuffle 5 menteri kemarin itu negatif karena mereka skeptis bahwa reshuffle akan membawa perubahan dan perbaikan. Di samping itu, ada pertanyaan ihwal kualitas atau tidak meteri penggantinya.

"Pertama, sebanyak 64% netizen menilai pesimistis terhadap reshuffle yang dianggap tidak akan membawa perubahan besar," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD Prediksi Bakal Reshuffle Kabinet Jilid II, Spill Kapan Waktu dan Alasannya

Mayorotas warganet menilai demikian karena masih ada beberapa menteri yang seharusnya juga ikut di-reshuffle.

Kedua, lanjut Wahyu, ada semacam kekhawatiran bahwa reshuffle akan menjadi kelanjutan dari bagi-bagi jabatan di pemerintahan.

"Sejumlah 35%-nya bersentimen positif. Itu berupa apresiasi terhadap reshuffle karena dinilai tokoh-tokoh yang di-reshuffle memang pantas karena dinilai oleh netizen kurang perform.

"Dengan harapan penggantinya akan berbuat yang lebih baik," katanya.

Wahyu menjelasakan, ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan Continuum Data Indonesia dari percakapan warganet di media sosial.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Prabowo Tepat Reshuffle Beberapa Menteri, Khususnya Budi Gunawan

"Metode yang digunakan, data dari TikTok, twitter (X), YouTube, Facebook, dan Instagram," katanya.

Pengumpulan data dilakukan pada 8-9 September 2025. Setelah data dikumpulkan, lalu dicoba menyaring data dari pengaruh media dan buzzer, lalu analisis disclosure, sentimen dan analisis perbincangan.

Ada 44.404 perbincangan di medsos, postingan, dan komentar sejak tanggal 8-9 September 2025.

"Dari data yang dikumpulkan, yang paling banyak adalah dari TikTok. Instagram paling sedikit," katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X