KONTEKS.CO.ID - Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memproyeksikan produksi serealia global pada 2025 akan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 2,96 miliar ton.
Serealia adalah tanaman rumput-rumputan yang bijinya digunakan sebagai makanan manusia, seperti padi dan gandum.
Perkiraan FAO itu naik 35,6 juta ton dibanding proyeksi sebelumnya dan 3,5 persen lebih tinggi dari tahun lalu, terutama didorong perbaikan prospek jagung dan serealia kasar lainnya.
Baca Juga: Ferry Irwandi Tanggapi Namanya Disebut dalam Temuan Dugaan Pidana oleh Mabes TNI
Kenaikan terbesar berasal dari Amerika Serikat, Brasil, dan Meksiko yang mencatat produktivitas jagung lebih tinggi.
Namun, Indonesia juga disebut FAO sebagai salah satu negara kunci yang menopang peningkatan produksi beras dunia.
Prospek harga yang menarik mendorong petani dalam negeri memperluas areal tanam hingga mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Baca Juga: Debut Impresif Miliano Jonathans, Kluivert Lihat Potensi Besar
Produksi beras global 2025/2026 diperkirakan mencapai 555,5 juta ton, naik 1 persen dari tahun lalu.
Lonjakan produksi di Indonesia, bersama dengan India, China, dan Bangladesh, diyakini akan menutup penurunan dari beberapa negara produsen lain seperti Nepal, Amerika Serikat, dan Thailand.
Selain beras, konsumsi serealia dunia juga meningkat. FAO memperkirakan pemanfaatan serealia 2025/26 akan mencapai 2,92 miliar ton, didorong oleh kebutuhan pakan jagung di Brasil dan AS, serta meningkatnya penggunaan gandum di Uni Eropa dan Thailand.
Baca Juga: 5 Langkah Krusial Menteri Keuangan Baru, dari Pajak hingga Restrukturisasi Utang
Untuk beras, konsumsi global diperkirakan mencapai 550,6 juta ton, rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Dari sisi cadangan, stok serealia dunia pada akhir musim 2026 diperkirakan naik menjadi 898,7 juta ton.
Artikel Terkait
Presiden Putin Klaim Rusia Ada di Peringkat Pertama Dunia dalam Penjualan Gandum Global
Momen Prabowo Terbangkan Drone untuk Tebar Benih Padi di Palembang
Indonesia Siap Impor Gandum dari Amerika Serikat Rp24 Triliun untuk Hindari Tarif Tinggi Donald Trump
Indonesia Sepakat Beli 1 Juta Ton Gandum dari AS, Nilainya Rp4,1 Triliun!
Pelaku Bisnis Event Organizer Turut Menikmati Keunggulan PaDi UMKM