• Senin, 22 Desember 2025

Prabowo Jangan Ulangi Pola Lama Jokowi yang Andalkan Buzzer, Saatnya Rangkul Media Massa yang Dipercaya Rakyat

Photo Author
- Selasa, 2 September 2025 | 15:23 WIB
Sudah saatnya Presiden Prabowo tinggalkan buzzer era Jokowi, rangkul media massa  (Foto: Biro Pers Kepresidenan)
Sudah saatnya Presiden Prabowo tinggalkan buzzer era Jokowi, rangkul media massa (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

"Komunikasi publik pemerintahan Prabowo-Gibran belum fokus pada strategi komunikasi publik. Kebijakan yang menyangkut kepentingan hidup orang banyak sering kali berpotensi berubah menjadi bola liar di masyarakat,” tutur Kunto dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa, 2 September 2025.

Kunto menilai, kecenderungan mengandalkan influencer justru bisa memperkeruh keadaan, bukan menyelesaikan persoalan publik.

Pejabat Jadi Komunikator Lewat Media

Nyarwi Ahmad Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menekankan pejabat publik seharusnya menjadi komunikator utama, bukan influencer.

"Semestinya para pejabat publik dan pemimpin institusi politiklah yang menjadi influencer dalam mengkomunikasikan kebijakan publik,” kata Nyarwi dalam pernyataannya yang dikutip pada hari yang sama.

Baca Juga: Ini 4 Jurus Sederhana Bangun Bisnis Agar Terus Tahan di era Digital

"Kalau politisi bergantung pada influencer, ini tidak menunjukkan kemajuan demokrasi,” imbuhnya.

Terkait itu, pesan para pakar komunikasi hingga akademisi ini menunjukkan Presiden Prabowo harus mengambil alih panggung komunikasi publik melalui media massa, bukan menyerahkannya pada pihak ketiga seperti influencer.

Media Massa Lebih Kredibel

Ketua Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Jawa Tengah, Samsul Arifin pernah menegaskan media massa adalah sarana komunikasi paling efektif.

"Media itu rumah besar rakyat. Kalau Presiden ingin menenangkan masyarakat, jangan terlalu mengandalkan influencer, tapi perbanyaklah komunikasi lewat media massa,” kata Samsul kepada wartawan, pada Senin, 1 September 2025.

Dikatakan Samsul, komunikasi melalui jurnalis lebih aman karena melalui proses verifikasi, berbeda dengan influencer yang hanya berfokus pada konten viral.

Media Bikin Rakyat Tenang

Samsul juga menilai kehadiran Presiden di media bisa menumbuhkan kepercayaan publik dan mengurangi kesalahpahaman.

“Kalau Presiden sering tampil lewat media, rakyat merasa dilibatkan. Itu penting untuk menjaga legitimasi kepemimpinan nasional,” tegas Ketua AMKI Jawa Tengah itu.

Baca Juga: Rantis Brimob Lindas Affan Kurniawan, Komnas HAM Sebut Ada Unsur Pidana  

Analis politik, Hendri Satrio atau akrab disapa Hensa yang menyebut media massa dapat membuat masyarakat lebih tenang.

"Media massa lah yang bisa menenangkan rakyat, bukan influencer,” sebutnya dalam kesempatan berbeda pada Senin, 1 September 2025

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X