KONTEKS.CO.ID - Aktivis 98 menilai pidato Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (29/8/2025) justru memperkeruh situasi pascakerusuhan yang meluas di berbagai wilayah.
Menurut mereka, alih-alih menenangkan publik, isi pidato tersebut tidak menyentuh akar persoalan yang tengah memicu kemarahan rakyat.
“Pidato Presiden gagal memberi pengakuan terbuka atas kegagalan negara melindungi warganya, khususnya Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis,” tegas jajaran Aktivis 98 dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu 30 Agustus 2025.
“Tidak ada personal touch seorang bapak kepada anak bangsa yang kehilangan nyawa.”
Mereka juga mengkritik fokus Presiden yang dinilai lebih menuding kelompok perusuh dan berbicara soal pembangunan ekonomi, ketimbang mengakui kekerasan aparat sebagai masalah sistemik.
“Luka rakyat ditenggelamkan di balik jargon kebangkitan ekonomi. Padahal, pembangunan apa yang bisa dicapai bila rakyat terus menjadi korban?” lanjut pernyataan itu.
Baca Juga: Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Gugurnya Driver Ojol
Aktivis 98 menegaskan, sumber kerusuhan sejatinya bukan semata soal aksi jalanan, melainkan juga kepongahan sejumlah anggota DPR yang ngotot menuntut berbagai tunjangan fantastis di tengah beban ekonomi masyarakat.
“Akar masalah adalah sikap pongah anggota DPR yang menghina rakyat dengan sikap serakah mereka,” tegas Aktivis 98.
“Jika partai politik tidak berani melakukan PAW terhadap kader semacam ini, lebih baik partai itu membubarkan diri.”***
Artikel Terkait
Jasa Marga Tutup Sejumlah Gerbang Tol Dalam Kota Antisipasi Demo di Gedung DPR, Ini Rinciannya
DPR Kerap Jadi Sasaran Demonstrasi, Puan Maharani Minta Maaf Janji Terus Berbenah
Janji Puan Maharani untuk Rakyat Indonesia: DPR Buka Komunikasi dan Terbuka dengan Kritik
Desak Kapolri Usut Tuntas Kematian Tragis Affan Kurniawan, Ketua DPR: Kami akan Kawal