"Tapi kan tadi dari Zam sendiri yang bilang, teman-teman terprovokasi dari konten-konten yang sebenarnya tidak real di lapangan. Ini yang kita dorong gitu bahwa penyampaian aspirasi dalam koridor demokrasi, boleh, silakan,” lanjutnya.
Komdigi berharap, pengelola platform media sosial tersebut juga memiliki sistem untuk menindaknya.
"Kita nggak mau demokrasi kita dicederai dengan hal-hal yang palsu, misal dibilang ada bakar-bakar di sini, padahal nggak ada. Mungkin gerakan di tahun kapan, dibikin, terus dinariskan,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Siapa Penanggung Jawab Demo 25 Agustus 2025 yang Berujung Ricuh hingga Kini Masih Misterius
203 Anak Ditangkap Polisi Saat Demo di DPR, KPAI Awasi Pemeriksaan
Demo Ricuh di DPR Hasilkan 18,7 Ton Sampah, Ratusan Petugas Kebersihan Dikerahkan
196 Pelajar yang Ditangkap Dapat Ajakan Demo 25 Agustus di DPR dari TikTok
Istana Buka Suara soal Demo Ricuh di DPR: Sampaikan Aspirasi Jangan Merusak!