• Senin, 22 Desember 2025

196 Pelajar yang Ditangkap Dapat Ajakan Demo 25 Agustus di DPR dari TikTok

Photo Author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:51 WIB
Banyak pelajar yang mengaku tertarik ikut aksi setelah melihat berbagai unggahan di TikTok.
Banyak pelajar yang mengaku tertarik ikut aksi setelah melihat berbagai unggahan di TikTok.

 

KONTEKS.CO.ID - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Maria Apituley, menyebut platform media sosial TikTok menjadi sarana tercepat penyebaran ajakan demonstrasi kepada pelajar untuk ikut aksi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 25 Agustus 2025.

Menurut Sylvana, banyak pelajar yang mengaku tertarik ikut aksi setelah melihat berbagai unggahan di TikTok. Rasa penasaran kemudian mendorong mereka hadir di lokasi unjuk rasa.

“Ada berita-berita atau informasi yang mendorong mereka untuk ikut, asalnya dari media sosial, mereka menyebutkan TikTok sebagai sumber informasi cepat yang mereka tangkap lalu rasa ingin tahu mendorong mereka ikut,” jelas Sylvana di Polda Metro Jaya, Selasa, 26 Agustus 2025.

Baca Juga: Kantongi Nama Wamenaker Pengganti Immanuel Ebenezer, Prabowo: Sudah Diurus Semuanya!

Pelajar dari Tangerang hingga Sukabumi

Pelajar yang ikut unjuk rasa datang dari berbagai daerah sekitar Jakarta, di antaranya Depok, Tangerang, Bekasi, bahkan ada yang berasal dari Sukabumi. Mereka diketahui menggunakan uang jajan untuk berangkat ke Jakarta.

Berdasarkan data kepolisian, dari total 351 orang yang diamankan, terdapat 196 anak di bawah umur dan 155 orang dewasa.

Setelah dilakukan pendataan, 196 pelajar yang ditangkap telah dipulangkan. Mereka hanya diminta membuat surat pernyataan bersama orang tua agar tidak mengulangi perbuatannya.

Baca Juga: Mandi Jagung dan Bagikan Ayam Gratis, Ratusan Peternak di Solo Desak Mentan Amran Mundur

Sylvana menegaskan, kejadian ini harus menjadi perhatian bersama agar anak-anak tidak lagi terseret dalam aksi unjuk rasa, apalagi jika berujung pada tindakan anarkis.

“Kita semua tidak ingin peristiwa seperti ini terulang lagi karena ini merampas hari-hari terbaik anak-anak hari ini dan merampas masa depan mereka,” ujarnya.

Ke depan, KPAI berharap pihak kepolisian dan instansi terkait bekerja sama mengusut penyebaran ajakan melalui media sosial agar kejadian serupa bisa dicegah.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X