• Senin, 22 Desember 2025

Mandi Jagung dan Bagikan Ayam Gratis, Ratusan Peternak di Solo Desak Mentan Amran Mundur

Photo Author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 17:20 WIB
Ratusan peternak ayam gelar demonstrasi dan desak Mentan Andi Amran Sulaiman mundur di Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa, 26 Agustus 2025 (YouTube.com/beritasurakarta)
Ratusan peternak ayam gelar demonstrasi dan desak Mentan Andi Amran Sulaiman mundur di Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa, 26 Agustus 2025 (YouTube.com/beritasurakarta)


KONTEKS.CO.ID - Puluhan peternak ayam menggelar demonstrasi di Bundaran Gladak, Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada Selasa, 26 Agustus 2025. Salah satu tuntutannya mendesak Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mundur.

Para pendemo tersebut mereka melakukan aksi treatrikal mandi jagung sebagai simbol protes atas tingginya harga pakan.

Mereka juga membentangkan sejumlah spanduk. Beberapa di antaranya bertuliskan “Ganti Mentan, Bentuk Kementerian Peternakan” sebagai bentuk sindiran kepada Mentan Andi Amran Sulaiman.

Baca Juga: Abdul Mu'ti Minta Tambahan Anggaran Rp14,4 Triliun untuk Upah Guru Honorer dan PIP

Koordinator peternak ayam rakyat Solo Raya, Parjuni mengatakan, protes ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang dianggap tidak memberikan solusi atas mahalnya harga jagung.

"Hari ini kita ketahui bersama kenapa kita melakukan aksi adalah naiknya harga jagung yang mahal. Pemerintah tahu tidak kalau harga jagung sudah semahal ini,” kata Parjuni di depan massa aksi di Bundaran Gladak, Solo.

Tak hanya mandi jagung, para demonstran juga melakukan pembagian ayam gratis kepada masyarakat.

Baca Juga: Rekomendasi Netflix September 2025: Wednesday 2, Alice in Borderland 3 hingga Drama Korea Seru

Menurut mereka, pemerintah tidak berpihak kepada mereka, terutama terkait kebijakan harga jagung yang kian melonjak.

Dikatakan Parjuni, harga jagung pakan di pasaran kini mencapai Rp7.000 per kilogram (kg). Padahal, pemerintah telah menetapkan harga acuan sebesar Rp5.500 per kg.

"Harga jagung Rp7 ribu, bahkan itu sudah di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Bahkan nanti diperkirakan naik menjadi hampir Rp8 ribu di mana jagung mengalami krisis kembali,” tuturnya.

Parjuni menyebut, kondisi ini janggal. Sebab, karena pemerintah melalui Dirjen Tanaman Pangan sempat menyampaikan adanya stok jagung nasional mencapai 4 juta ton.

Baca Juga: 351 Demonstran di DPR Ditangkap Polisi, Lebih dari Setengahnya Anak-anak

"Angka 4 juta ton itu bukan angka kecil karena ini kebutuhan untuk kira-kira hampir tiga bulan nasional. Jadi ini sesuatu yang aneh yang harus kita cek, kita minta kepada pemerintah di mana penyimpanannya,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X