Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna di Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025, mengatakan, kali ini penyidik memeriksa satu orang dari pihak Bank BNI.
Tim Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejagung memeriksa satu orang lainnya, yakni DN selaku karyawan swasta.
Anang menjelaskan, penyidiik memeriksa 2 orang di atas sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit kepada Sritex dan entitas anak usahanya.
Penyidik memeriksa mereka mereka karena membutuhkan keterangannya tentang apa yang diketahui mengenai pemberian kredit kepada Sritex.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," ujarnya.
Ada dua klaster pemberian kredit kepasa Sritex. Pertama, dari
Bank BJB,
Bank DKI Jakarta, dan
Bank Jateng. Total kredit yang dikucurkan Rp1.088.650.808.028 (Rp1,088 triliun).
Sedangkan klaster kesua dari sindikasi terdiri Bank BNI,
Bank BRI, dan
LPEI yang totalnya Rp2,5 triliun.
Kasus korupsi pemberian fasilitas kredit dari Bank BJB, Bank DKI, dan Bank Jateng merugikan keuangan negara lebih dari Rp1 triliun, tepatnya Rp1.088.650.808.028.
"Saat ini dalam proses perhitungan tim BPK RI," kata Nurcahyo Jungkung Madyo, Dirdik Pidsus Kejagung.
Dalam kasus klaster pertama, Kejagung telah menetapkan 12 orang tersangka. Kejagung awalnya menetapkan 3 orang tersangka, kemudian 8 orang, dan terbaru Iwan Kurniawan Lukminto.
Berikut urutan nama tersangka sesuai tahap penetapan pertama, kedua, dan ketiga:
1. Iwan Setiawan Lukminto selaku Direktur Utama (Dirut) PT Sritex.
Baca Juga: Fokus Sasar Klaster Kedua Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Periksa 2 Orang dari Sindikasi
2. Zainuddin Mapa selaku Dirut Bank DKI Jakarta.
3. Dicky Syahbandinata selaku Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial Bank BJB.
4. Allan Moran Severino (AMS) selaku Direktur Keuangan PT Sritex periode 2006–2003.
5. Babay Farid Wazdi (BFW) selaku Direktur Kredit UMKM merangkap Direktur Keuangan PT Bank DKI tahun 2019–2022.
Baca Juga: Kejagung Tancap Gas Periksa Presdir Sari Warna Asli Pascatetapkan Iwan Kurniawan Lukminto Tersangka Korupsi Kredit Sritex
6. Pramono Sigit (PS) selaku Direktur Teknologi dan Operasional PT Bank DKI Jakarta periode 2015–2021.
7. Yuddy Renaldi (YR) selaku Direktur Utama (Dirut) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten periode 2019–Maret 2025.
8. Benny Riswandi (BR) selaku Senior Executive Vice Presiden (SEVP) Bisnis PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Periode 2019–2023.
9. Supriyatno (SP) selaku Direktur Utama (Dirut) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah periode 2014–2023.
10. Pujiono (PJ) selaku Direktur Bisnis Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Periode 2017–2020.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Editor: Setiawan Konteks
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 18:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:26 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:16 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:43 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:19 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 11:39 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:59 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 10:45 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:02 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:14 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:04 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 05:16 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:44 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:08 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 19:22 WIB
Artikel Terkait
Kejagung Tancap Gas Periksa Presdir Sari Warna Asli Pascatetapkan Iwan Kurniawan Lukminto Tersangka Korupsi Kredit Sritex
Fokus Sasar Klaster Kedua Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Periksa 2 Orang dari Sindikasi
Kejagung Korek Keterangan Direktur Bisnis LPEI Terkait Kredit Sindikasi Sritex Rp1 Triliun
Kejagung Periksa Pengusul Kredit Sritex ke Sindikasi Bank BNI
Kejagung Masih Sisir Klaster Kredit Sindikasi Sritex dari Bank BNI