• Minggu, 21 Desember 2025

Kementerian UMKM Perluas Akses Permodalan Bagi Wirausaha Melalui Lembaga Pembiayaan Alternatif

Photo Author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 18:26 WIB
Kementerian UMKM gandeng tiga lembaga pembiayaan alternatif yakni Bizhare, ALAMI Fintek Sharia, dan LBS Urun Dana.
Kementerian UMKM gandeng tiga lembaga pembiayaan alternatif yakni Bizhare, ALAMI Fintek Sharia, dan LBS Urun Dana.

KONTEKS.CO.ID - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memperluas akses permodalan bagi wirausaha dengan menggandeng tiga lembaga pembiayaan alternatif yakni Bizhare, ALAMI Fintek Sharia, dan LBS Urun Dana.

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengatakan, langkah tersebut menjadi bagian dari upaya menumbuhkembangkan dan menaikkelaskan UMKM di Indonesia

”Kami membuka pintu bagi skema pembiayaan inovatif yang inklusif dan adaptif,” kata Wamen UMKM Helvi Moraza dalam ajang Entrepreneur Hub Innovative Financing 2025, yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.

Baca Juga: Tunjangan Rumah Rp50 Juta, Adies Kadir: Anggota DPR Nombok Rp28 Juta

Kerja sama dengan lembaga pembiayaan tersebut diwujudkan melalui Penandatanganan Kerja Sama (PKS) antara Kementerian UMKM dengan tiga lembaga pembiayaan alternatif, yaitu LBS Urun Dana, ALAMI Fintek Sharia, dan Bizhare.

Lembaga pembiayaan yang dimaksud berbasis securities crowdfunding (SCF) yang merupakan metode atau skema dalam pengumpulan dana yang memungkinkan pemilik usaha untuk mendapatkan modal dengan cara mengajak masyarakat atau investor kecil untuk berpartisipasi dalam proyek atau bisnis yang mereka jalankan.

Melalui platform online, pemilik bisnis menawarkan investasi dalam berbagai bentuk instrumen pembiayaan, seperti saham dan sukuk atau instrumen investasi lainnya kepada sekelompok kecil individu yang tertarik untuk berinvestasi.

Baca Juga: BCA Sebut Harga Saham Saat Diakuisisi Djarum Group Bukan Rp117 Triliun

Lebih lanjut, Wamen Helvi menuturkan langkah ini menjadi solusi dalam menjawab tantangan klasik. Sebab selama ini lebih dari 60% pengusaha UMKM masih mengandalkan modal sendiri atau pembiayaan informal. Sementara porsi kredit UMKM di perbankan baru sekitar 20–22%.

”Banyak wirausaha, terutama yang unbankable terhenti usahanya sebelum berkembang, bukan karena kurang ide, tapi karena kurang akses modal,” kata Wamen Helvi.

Untuk itu menurutnya, inovasi ini bukan sekadar menyediakan modal semata tetapi mengembangkan visi dan misi lainnya, terutama dalam membangun kepercayaan, meningkatkan literasi keuangan, serta menumbuhkembangkan ekosistem kewirausahaan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Telkom Akses Sukses Jaga Keandalan Infrastruktur Jaringan Selama Upacara HUT ke-80 RI di Jakarta

Chief Technology Officer Bizhare, Giovanni Umboh mengatakan, ajang Entrepreneur Hub Finance sangat bermanfaat dalam memperluas pembiayaan bagi UMKM. Pihaknya mengaku dapat memberikan pendanaan alternatif hingga Rp10 miliar untuk UMKM potensial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X