• Senin, 22 Desember 2025

Investigasi LSM Inggris, Mobil Karavan dari AS Picu Deforestasi di Kalimantan

Photo Author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 17:46 WIB
Ilustrasi deforestasi. (Freepik)
Ilustrasi deforestasi. (Freepik)

KONTEKS.CO.ID - Permintaan kayu tropis dari sejumlah merek kendaraan rekreasi (RV) ternama di Amerika Serikat mendorong deforestasi di Pulau Kalimantan, Indonesia.

Padahal Kalimantan adalah rumah bagi hutan hujan terakhir terbesar di Asia.

Kendaraan rekreasi ini satu di antara contohnya adalah karavan.

Baca Juga: Angka Deforestasi Indonesia 2024 Tantangan Serius terhadap Pencapaian Komitmen Iklim

Informasi ini berdasarkan hasil investigasi yang lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan.

LSM itu adalah Earthsight yang berbasis di Inggris dan Auriga Nusantara di Indonesia.

Rilis laporan ini disampaikan pada Selasa 19 Agustus 2025 malam.

Baca Juga: Madani Berkelanjutan: PSN ‎Berkontribusi terhadap Masifnya Deforestasi

Mereka menyebutkan bukti menunjukkan lembaran kayu lapis tropis jenis “lauan” yang ditemukan di Indonesia kemungkinan digunakan sebagai lantai, dinding, dan plafon RV yang diproduksi merek besar seperti Jayco, Winnebago, dan Forest River.

“Pemilik RV yang mencintai alam akan terkejut mengetahui kalau hobi mereka justru berisiko menghancurkan hutan hujan,” kata Direktur Earthsight Sam Lawson.

“Raksasa RV Amerika perlu keluar dari pola lama 1980-an dan menerapkan standar keberlanjutan minimum, seperti yang sudah dilakukan banyak perusahaan AS selama puluhan tahun.”

Baca Juga: 3 Alasan Utama Orangutan Menjadi Langka: Perdagangan Ilegal, Perburuan, dan Deforestasi

Indonesia memiliki salah satu tingkat deforestasi tertinggi di dunia akibat pertambangan, pertanian, dan pembalakan, serta dituding membiarkan perusahaan beroperasi di Kalimantan dengan pengawasan yang lemah.

Pulau Kalimantan memiliki salah satu hamparan hutan hujan terbesar di dunia yang menjadi habitat orangutan, bekantan, macan dahan, beruk, kelelawar kalong, hingga badak terkecil di dunia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X