Hasto Kristiyanto Hat-trick Jadi Sekjen PDI-P: Pecahkan Rekor 3 Periode, Amanah Berat dari Megawati

KONTEKS.CO.ID - Hasto Kristiyanto kembali dipercaya memegang jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P untuk periode ketiga. Ia menjadi satu-satunya kader sepanjang sejarah partai yang berhasil menorehkan rekor ini.

“Ini adalah suatu tanggung jawab yang diberikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Hasto di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Keputusan ini menegaskan betapa besarnya kepercayaan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pada loyalitas dan dedikasi Hasto terhadap partai.

Baca Juga: Tiket Tambahan Konser Mariah Carey di Sentul: Kuota Silver Dibuka Lagi, Jangan Sampai Kehabisan

Tantangan PDI-P, Tantangan Bangsa

Dalam pernyataannya, Hasto menekankan bahwa tantangan PDI-P tidak bisa dilepaskan dari tantangan bangsa Indonesia.

Ia menegaskan partai harus berdiri paling depan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

“(Arahan Megawati) menjadi pegangan dalam tugas-tugas yang harus saya jalankan bersama dengan sikap politik dan program partai yang telah dirumuskan di dalam Kongres Ke-VI PDI Perjuangan,” jelasnya.

Baca Juga: Biodata Mpok Alpa: Dari Panggung Dangdut ke Presenter Hits, Kini Berpulang Tinggalkan Duka

Dari Penjara ke Buku Spiritualitas PDI-P

Tak hanya bicara politik, Hasto juga mengungkap bahwa saat mendekam di penjara akibat kasus suap, ia menulis sebuah buku berjudul Spiritualitas PDI Perjuangan.

Buku ini, kata Hasto, menjadi refleksi dan pelengkap gagasan geopolitik Soekarno serta teori kepemimpinan strategis Megawati.

“Buku itu telah diuji secara akademis dan menjadi salah satu karya ilmiah,” tutur Hasto. Ia menyebut, karya tersebut menjadi bekal dalam menjalankan tugas sebagai sekjen dengan lebih total dan loyal.

Baca Juga: Rahasia di Balik Hasto Jadi Sekjen PDIP, Pelantikan Jadi Drama, Ganjar Bongkar Momen

Amanah Berat untuk Menyatu dengan Rakyat

Hasto menutup pernyataannya dengan penegasan bahwa posisinya sebagai sekjen bukan sekadar jabatan, melainkan amanah berat untuk terus menyatu dengan rakyat.