Sosok Bapak Pramuka Indonesia yang Sederhana, Ternyata Bukan Baden Powell seperti yang Banyak Orang Kira

KONTEKS.CO.ID - Setiap kali bicara soal Pramuka, banyak orang otomatis mengingat Robert Baden-Powell sebagai pendiri gerakan kepanduan dunia.

Tapi di Indonesia, ada satu nama yang tak kalah penting: Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX. Memeringati Hari Pramuka yang jatuh setiap tanggal 14 Agustus, berikut artikel seputar Beliau.

Dialah yang dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia—sosok pemimpin yang tidak hanya berperan di bidang politik, tapi juga membentuk karakter generasi muda lewat Gerakan Pramuka.

Baca Juga: Tok! Hasto Jadi Sekjen PDIP Ketiga Kalinya

Asal-usul Gelar Bapak Pramuka Indonesia

Sri Sultan Hamengku Buwono IX lahir di Yogyakarta pada 12 April 1912 dengan nama Gusti Raden Mas Dorojatun.

Tanggal kelahirannya kemudian diperingati sebagai Hari Bapak Pramuka Indonesia setiap 12 April.

Beliau adalah putra Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah.

Baca Juga: Logo HUT ke-80 RI Resmi Diluncurkan: Inilah Tema, Filosofi Mendalam, dan Link Download Gratisnya

Pendidikan dasarnya ditempuh di Hollands Inlandse School (HIS) Yogyakarta, lalu melanjutkan ke MULO Semarang, AMS Bandung, hingga kuliah di Universiteit Leiden, Belanda.

Hamengku Buwono IX memimpin Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dari 1961 hingga 1974.

Di masa kepemimpinannya, lahirlah berbagai kegiatan penting seperti Perkemahan Satya Dharma 1964, Wirakarya Nasional 1968, dan penetapan Tri Satya serta Dasa Dharma Pramuka yang masih dipakai hingga hari ini.

Bukan Hanya Pemimpin, tapi Juga Perintis

Baca Juga: KPK Geledah Kantor Perusahaan Swasta untuk Bongkar Korupsi Kuota Haji

Hamengku Buwono IX juga berperan dalam merumuskan istilah Pramuka yang merupakan singkatan dari Praja Muda Karana—“Rakyat Muda yang Suka Berkarya.”

Filosofi ini menggambarkan semangat anak muda yang kreatif, tangguh, dan siap mengabdi untuk masyarakat.