Hendropriyono juga menegaskan agar siapa pun tidak menggunakan momen ini sebagai strategi menggalang generasi Z untuk kepentingan politik 2029.
“Keempat, analogi yang sering dipakai. Seperti ayah yang mengizinkan anaknya begadang pada malam tertentu, boleh saja asal tidak berlebihan sampai mengganggu kesehatannya dan ketertiban masyarakat,” tandasnya.
Artinya, sambung dia, kebebasan itu tetap memiliki koridor yang tidak boleh mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
“Jadi, Presiden ingin menghindari situasi di mana pengibaran bendera One Piece berubah menjadi aksi provokatif yang bisa memicu reaksi keras masyarakat atau memunculkan masalah hukum, meskipun nampaknya hanya aksi budaya pop. Jangan sampai menjadi suatu lelucon yang tidak lucu,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Pendukung Jokowi Manfaatkan Keriuhan Bendera One Piece untuk Serang Prabowo
Alasan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tidak Melarang Bendera One Piece
Bendera One Piece Disorot Kemenag: Semangat Luffy Sejalan dengan Visi Nasionalisme Presiden Prabowo
Marak Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI ke-80, Marinus Gea: Jangan Ditanggapi Berlebihan
Blak-blakan Unggah Foto Bendera One Piece, Komnas HAM: Ajarkan Kebebasan dan Lawan Penindasan!