Dengan dasar tersebut, eksistensi komando teritorial mestinya direstrukturisasi, bukan ditambah atau disesuaikan mengikuti jumlah provinsi di Indonesia.
Baca Juga: HP Honor Murah Ini Punya Baterai Lebih Besar Ketimbang Kebanyakan Handphone Flagship
Sebelumya, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, mengungkapkan adanya penambahan Kodam dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap pada 28 Februari 2024.
Apa yang disampaikannya senada dengan pernyataan Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bahwa ia akan membangun Kodam untuk seluruh provinsi di Indonesia. Pernyataan itu ia lontarkan pada Februari 2023.
Koalisi menilai, penambahan puluhan Kodam baru nantinya lebih menyiratkan adanya kehendak melanggengkan politik dan pengaruh militer. Khususnya matra darat dalam kehidupan politik dan keamanan dalam negeri seperti zaman Orde Baru daripada memperkuat peran TNI dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai alat pertahanan negara.
Baca Juga: Barcelona Relakan Inigo Martinez ke Al Nassr Demi Daftarkan Skuad Utama
“Dengan masih kuatnya persepsi ancaman internal dan orientasi inward looking, prajurit TNI yang ditempatkan dan mengisi struktur teritorial tersebut, mulai dari Kodam hingga Koramil akan lebih banyak disibukkan untuk mengurusi persoalan politik, sosial masyarakat dan isu keamanan dalam negeri, bukan fokus ke tugas pokoknya dalam menghadapi ancaman eksternal dari negara lain,” ujar Dimas Arya dari Kontras. ***
Artikel Terkait
Pangdam Jaya Tegaskan Gudang Amunisi yang Meledak Milik Kodam Jaya
Kodam Siliwangi Investigasi Peledakan Amunisi di Garut, Diduga Bahan Peledak Didekati Warga
Dandim Jakpus Surati Bea Cukai untuk Bantu Teman, Kodam Jaya Buka Suara
Komandan Kodim Surati Bea Cukai untuk Loloskan Barang, Ini Respons Kodam Jaya
TNI Resmikan 6 Kodam Baru, Siap Unjuk Kekuatan di Batujajar Bareng Jenderal Bintang Tiga