Barcelona Relakan Inigo Martinez ke Al Nassr Demi Daftarkan Skuad Utama

KONTEKS.CO.ID - Barcelona dikabarkan akan segera melepas Inigo Martinez ke klub Arab Saudi, Al Nassr.

Kepergian sang bek tidak hanya menjadi solusi finansial bagi Blaugrana, tetapi juga membuka ruang untuk mendaftarkan sejumlah pemain yang masih belum tercatat secara resmi di La Liga.

Menurut laporan ESPN, pemain berusia 34 tahun itu sejatinya masih memiliki kontrak hingga Juni 2026.

Baca Juga: Beredar Kabar Irjen Karyoto Protes Diberi 'Jatah' Kabaharkam Bukan Kabareskrim, Ngamuk ke Kapolri

Namun, manajemen Barcelona dikabarkan siap melepasnya secara cuma-cuma demi meringankan beban gaji klub. Negosiasi dengan Al Nassr pun dikabarkan sudah mencapai tahap akhir.

Tahun lalu, Martinez juga sempat mendapatkan tawaran serupa dari Saudi Pro League. Namun, saat itu Direktur Olahraga Deco berhasil membujuknya untuk bertahan di Camp Nou.

Kini, tampaknya Barcelona tak bisa lagi menahan kepergiannya. Meski tidak mendapat keuntungan finansial dari transfer ini, Blaugrana setidaknya bisa mendapatkan kelonggaran dalam struktur gaji.

Baca Juga: Naik Pangkat Bintang 3, Irjen Suyudi Ario Seto Bakal Pimpin BNN RI?

Hal ini penting karena masih ada delapan pemain tim utama yang belum dapat didaftarkan ke La Liga, seperti Joan García, Wojciech Szczesny, Marcus Rashford, Gerard Martín, Marc Bernal, Roony Bardghji, Hector Fort, dan Oriol Romeu.

Beberapa pemain seperti Martin dan Bernal sebelumnya merupakan bagian dari akademi, namun kini telah naik status sebagai anggota tim utama dan tidak lagi mendapat keringanan regulasi.

Sementara itu, Fort dan Romeu kabarnya tidak masuk dalam rencana pelatih Hansi Flick dan kemungkinan besar akan dilepas.

Kepergian Martinez diperkirakan memberi ruang untuk pendaftaran pemain baru dengan nilai gaji maksimal 60 persen dari gaji dirinya.

Baca Juga: Ordal Pastikan Irjen Pol Suyudi Jadi Kepala BNN Gantikan Komjen Marthinus Hukom

Hal ini karena Barcelona belum memenuhi regulasi 1:1 yang ditetapkan La Liga—yang mengatur bahwa pengeluaran harus seimbang dengan pendapatan.