• Minggu, 21 Desember 2025

Minta Tanggung Jawab, Mentan Amran Desak Produsen 212 Merek Turunkan Harga Beras di Bawah HET

Photo Author
- Jumat, 18 Juli 2025 | 19:45 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman meminta produsen 212 merek yang diduga melakukan beras oplosan untuk menurunkan harga di bawah HET. (Instagram.com/@a.amran_sulaiman)
Mentan Andi Amran Sulaiman meminta produsen 212 merek yang diduga melakukan beras oplosan untuk menurunkan harga di bawah HET. (Instagram.com/@a.amran_sulaiman)


KONTEKS.CO.ID - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta para produsen beras dari 212 merek untuk menurunkan harga produknya di bawah harga eceran tertinggi (HET). 

Mentan meminta hal ini menindaklanjuti sejumlah temuan yang merugikan konsumen. Mudai dari temuan beras oplosan, takaran tak sesuai, mutu sampai kualitas beras.

Di samping menurunkan harga jual, bentuk tanggung jawab lain yang diminta adalah mereka membenahi kualitas beras yang didistribusikan. Sehingga masyarakat membeli beras harga premium tapi kenyataannya kualitas medium.

Baca Juga: Saham DCII Meledak 430 Persen, tapi BEI Langsung Bertindak: Ada Apa di Balik Lonjakan Harga Ini?

"Kami imbau turunkan harga di bawah HET. Bukan hanya itu, harus (ada perbaikan) kualitas. Jadi menjual barang, katakanlah premium, harus kualitasnya premium juga, itu tidak boleh ditawar. Kalau dia medium, (isinya) medium. Karena nanti kami cek secara berkala dan ini rutin," ungkap Amran ditemui di Kantor Pos Fatmawati, Jaksel, Jumat 18 Juli 2025.

Amran mengkliam, permintaan itu dijawab produsen. Mereka menurunkan harga beras premium kemasan 5 kg Rp1.000 per 5 kg. 

Jadi kalau sebelumnya harga beras premium sesuai HET Rp14.900/kg atau Rp74.500 per 5 kg, sekarang turun jadi Rp73.500.

Baca Juga: 5 Nilai Utama BRILiaN Way Menuju One of The Most Profitable Bank in Southeast Asia

"Setelah kami menyurat ke penegak hukum 212 merek (melanggar aturan), lalu (produsen) mereka menyurat untuk menurunkan harga Rp1.000. Alhamdulillah di bawah HET. HET Rp74.500/5 kg, lalu turun Rp1.000 menjadi Rp73.500 per 5 kilogram," paparnya.

Pada kesempatan itu, Mentan mengatakan, 212 merek yang melakukan beras oplosan sampai pada pelanggaran mutu beras sudah diuji dari 13 laboratorium. Kementan melakukan hal ini demi meminimalisir protes dan kesalahan.

"Kementan menggunakan 13 laboratorium untuk mengecek. Karena kami khawatir, kan pasti ada yang komplain nanti. Ini sensitif, jadi kami mengecek satu per satu," pungkas Amran. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X